Saturday, 31 March 2018

SKENARIO PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN METODE – METODE BELAJAR III


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Yang melatarbelakangi masalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas sesuai dengan mata kuliah yang sedang dipelajari dan ditugaskan oleh dosen pembimbing dengan judul “ Skenario Pembelajaran Yang Menggunakan Metode Belajar”.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan maka pembelajaran itu harus memiliki skenario yang baik, karena skenario merupakan salah satu diantara yang paling penting untuk kelancaran dalam proses pembelajaran. Dengan adanya skenario seorang pendidik akan lebih mudah melakukan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Sehingga pembelajaran akan lebih efektif.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana skenario pembelajaran itu, sehingga mempermudah seorang guru untuk melakukan suatu pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
2.2.1 Pengertian Skenario
Pengertian secara umum, skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang agar suatu peristiwa terjadi sesuai yang diinginkan. Pengertian Khusus , Skenario adalah naskah cerita yang ditulis dengan istilah-istilah kamera yang digunakan sebagai panduan untuk pembuatan sebuah tayangan ( Film, Sinema , Elektronik/Sinetron Drama).
Menurut Peter Scwartz, skenario adalah a tool (for) ordering one’s perseption about alternative future environments in which one’s decision might be played out right. Jadi skenario adalah sebuah gambaran yang konsisten tentang berbagai kemungkinan (keadaan) yang dapat terjadi di masa yang akan datang. Jika melihat definisi di atas maka dapat dijabarkan bahwa skenario bukanlah sebuah forecasting (ramalan) dalam pengertian bahwa skenario bukanlah sebuah proyeksi masa depan dari data yang ada pada masa kini. Skenario juga bukan sebuah visi (vision) atau kondisi masa depan yang diinginkan.
 2.2.2 Pengertian Pembelajaran
Pengertian pembelajaran sangat luas, ada beberapa pengertian pembelajaran dari beberapa sumber yakni :
Pembelajaran adalah proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru dan siswa saling bertukar informasi. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 1995:57).

Pembelajaran secara etimologis dalam kamus bahasa Indonesia, berasal dari kata “ajar dan belajar”, ajar berarti petunjuk yang diberikan kepada orang lain agar diketahui. Secara terminologis belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian ilmu, membaca dan berlatih atau berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Tabrani berpendapat bahwa “Pembelajaran pada dasarnya adalah proses mengkoordinasikan sejumlah tujuan, bahan, metode alat dan penilaian. “Pembelajaran adalah proses cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar, atau proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi pengaruh prilaku kearah yang lebih baru. Bagne dalam bukunya Margaret E. Bell Bliedier mengungkapkan bahwa “Pembelajaran diartikan sebagai cara dari guru guna mendukung terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan siswa”.

2.2.3 Pengertian Skenario Pembelajaran
Setelah kita mengetahui pengertian skenario dan pengertian pembelajaran, maka kita dapat mengambil kesimpulan pengertian skenario pembelajaran merupakan urutan cerita yang disusun oleh seseorang guru agar suatu peristiwa pembelajaran terjadi sesuai dengan yang diinginkan.

2.2 Langkah-Langkah Pembuatan Skenario
Dalam skenario terdapat langkah-langkah pembuatan scenario diantaranya:
·         Identify focal Issue (focal Concern) or decision.
Maksudnya adalah mengidentifikasikan isu utama atau masalah utama yang akan menjadi fokus untuk dijawab atau untuk diambil keputusannya.
·         Identify Key Forces.
Maksudnya adalah mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang diperkirakan akan mempengaruhi focal issue di masa yang akan datang.
·         Identfy Driving Forces change drivers).
Dalam langkah ini harus mampu mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong perubahan-perubahan yang berkaitan dengan key forces di atas. Secara umum dalam konteks ilmu sosial dan ilmu politik, driving forces yang sering sekali teridentifikasi adalah faktor sosial, faktor politik dan faktor ekonomi.
·         Identidikasi Ketidakpastian (Identify Uncertainty).
Dalam langkah ini harus mencoba mengidentifikasi ketidakpastian dari berbagai hal yang erat kaitannya dengan sosial, politk, dan ekonomi.
·         Selecting the scenario logic.
Di dalam tahap ini, kita harus menyusun logika skenario melalui suatu kualitatif terutama melalui wawancara mendalam atau dengan malakukan Fokus Group Discussion untuk mendapatkan suatu skenario dengan alternative-alternatif lainnya secara logis.
·         Fleshing out the scenario.
Tahap ini merupakan tahap penguatan skenario. Pada tahap ni, perumus skenario dapat menambahkan berbagai data sekunder dan trennya untuk memperkuat berbagai pendapat dari narasumber dan para ahli yang sudah didapat dan ditulis pada tahap sebelumnya.
Skenario yang telah terbentuk dengan berbagai alternatifnya ini kemudian digunakan untuk menggambarkan tantangan bagi suatu organisasi (Negara, militer, perusahaan, dan lain-lain). Gambaran dari tantangan tersebutlah bersama-sama dengan penilaian terhadap kondisi organisasi yang ada dipakai untuk menetapakan suatu stratedi (scenario planning) apa yang akan dibuat bagi kepentingan organisasi untuk tetap bertahan, atau untuk dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan kata lain, jika skenario telah selesai dideskripsikan dan tantangan telah dirumuskan, maka langkah berikutnya adalah merumuskan strategi yang harus dibangun dan dijalankan agar skenario buruk yang mungkin terjadi dapat dihindari.

2.3 Langkah Kerja Menyiapkan Skenario Pembelajaran
Terdapat beberapa langkah kerja dalam menyiapkan skenario pembelajaran, diantaranya:
·         Pelajari LKS (Lembar Kerja Soal) yang akan digunakan oleh siswa guna mengetahui materi apa yang akan dipelajari dan dengan cara bagaimana guru akan memfasilitasi peserta didik.
·         Tentukan waktu, peralatan atau alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran.
·         Tulis langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran sesuai dengan tahapan-tahapan pembelajaran yang direncanakan.
·         Langkah-langkah pembelajaran ditulis secara lengkap.
·         Tuliskan rencana penilaian terhadap kegiatan belajar.
·         Kriteria keberhasilan hasil penilaian dapat dirinci secara detail dan mencakup tiga rangkap yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

2.4  Contoh Skenario Pembelajaran
Mata Pelajaran            : Bahasa Arab
Satuan Pendidikan      : Sekolah Dasar
Kelas/Semester            : IV / 2
Waktu                                     : 2 jam pelajaran
Ø  Kompetensi Dasar
·         Mengenal mufrodat (kosakata), minimal disekitar kelas.
·         Hasil Belajar
·         Siswa mampu menyebutkan kosakata yang telah diajarkan.
·         Indikator Hasil Belajar
·         Mengetahui mufrodat (kosakata) disekitar lingkungannya.
·         Menuliskan mufrodat (kosakata) yang akan dipelajari.
·         Menghafal mufrodat (kosakata) disekitar lingkungannya.
·         Menyebutkan mufrodat yang kelah dihafal.
·         Mengaplikasikan mufrodat dalam kesehariannya di kelas.

2.5 Skenario Pembelajaran
Ø  Pendahuluan Pengorganisasian kelompok kecil untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, guru menunjukkan beberapa mufrodat di kelas dan murid menyebutkannya.
Ø  Kegiatan Inti
Guru menyuruh siswa untuk menyebutkan kosakata yang ditunjukan oleh guru.
Salah seorang siswa menyebutkan semua kosakata yang telah disampaikan guru.
Guru menyuruh siswa untuk mencari teman agar bisa berkomunikasi satu sama lain.
Guru menyuruh membuat kalimat dari salah satu mufrodat yang telah disampaikan.
Ø  Penutup
Guru mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa.
Dengan bimbingan guru siswa membuat kalimat dari mufrodat tersebut sebagai suatu catatan.
Guru memberikan motivasi agar mufrodat yang telah diajarkan dan dihafal siswa dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2.6 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran adalah: benda disekitar kelas (buku, pensil, penghapus, jendela, pintu dan lain-lain).
 2.7 Penilaian
Penilaian performa, pengamatan pada saat siswa melakukan komunikasi dengan temannya.Tes lisan, tanya jawab tentang kegiatan yang baru dilakukan siswa.. sesuai dengan indikator kompetnsi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan tes tulis.
  BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebuah sistem pembelajaran akan lancar sesuai dengan harapan seorang pendidik atau guru, hal ini akan tercapai apabila memenuhi salah satu syarat dalam komponen pembelajaran. Dan sebagaimana dijelaskan di muka, skenario adalah salah satu diantara yang paling penting dalam kelancaran proses pembelajaran.
Dalam penyusunan skenario pun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah langkah-langkah pembuatan skenario pembelajaran tersebut, langkah-langkahnya antara lain:
Kita harus mempelajari LKS (Lembar Kerja Soal) yang akan digunakan oleh siswa guna mengetahui materi apa yang akan dipelajari dan dengan cara bagaimana guru akan memfasilitasi peserta didik
Kita harus menulis langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran, sesuai dengan tahapan-tahapan pembelajaran yang direncanakan. Dan langkah-langkah pembelajaran tersebut ditulis secara lengkap tentang apa yang dilakukan oleh guru terhadap siswa.
Kita harus menuliskan rencana penilaian terhadap kagiatan belajar peserta didik. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran.



No comments:

Post a Comment