BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Catatan anekdot adalah cara pengumpulan data
melalui pengamatan langsung tentang sikap dan perilaku anak yang muncul secara
tiba-tiba (peristiwa yang terjadi secara insidental). Secara ideal,
komponen yang diases meliputi seluruh aspek perkembangan anak yaitu: Fisik
(Motorik halus,Motorik Kasar),Kognitif (Sains, Matematika), Bahasa,
Sosial-Emosional, Seni,Moral dan Nilai Agama.
Adapun Aplikasi Prosedur
Pengadministrasian Catatan Anekdot:
a.
Tahap persiapan
b.
Tahap
Pelaksanaan
c.
Tahap Analisis Hasil
1.2 Rumusan
1.
Apa itu catatan anekdot (anecdotal
record)
2.
Bagaimana pembuatan format
anekdot (anecdotal record)
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai catatan anekdot (anecdotal record) dan pembuatan
format anekdot (anecdotal record).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
catatan anekdot (anecdotal record)
Catatan anekdot adalah cara pengumpulan data
melalui pengamatan langsung tentang sikap dan perilaku anak yang muncul secara
tiba-tiba (peristiwa yang terjadi secara insidental).
Anecdotal record(catatan kejadian khusus)
merupakan uraian tertulis mengenai perilaku yang ditampilkan oleh anak dalam
situasi khusus. Catatan anekdot ditulis dengan singkat. Catatan anekdot
menjelaskan sesuatu yang terjadi secara faktual (sesuai dengan apa yang dilihat
dan didengar), dengan cara yang obyektif (tidak berprasangka, tidak
menduga-duga), menceritakan bagaimana, kapan dan di mana terjadi peristiwa itu,
serta apa yang dikatakan dan dikerjakan anak.
Penggunaan catatan anekdot banyak memberi
keuntungan kepada pendidik (guru).
Keuntungan menggunakan catatan anekdot
tersebut adalah:
1.
Pengamatan dapat bersifat terbuka. Pengamat
dapat mencatat apa saja tentang apa yang dilihatnya tanpa dibatasi hanya satu
macam perilaku khusus.
2.
Pengamat dapat menangkap hal-hal yang tak
terduga pada saat kejadian, pencatatan dilakukan nanti setelah pembelajaran
usai, sehingga tidak mengganggu aktivitas guru.
3.
Pengamat dapat melihat dan mencatat tingkah
laku khusus dan mengabaikan perilaku yang lain.
Secara ideal, komponen yang diases meliputi
seluruh aspek perkembangan anak yaitu:
1. Fisik
Aspek perkembangan fisik meliputi :
a. Motorik
halus
v Makan
v Berpakaian
v Mandi
v Menyisir
rambut
v Mencuci
dan melap tangan
v Mengikat
tali sepatu
v Dapat
membuat berbagai bentuk dengan menggunakan misalnya tanah liat, plastisin, play
dough
v Meniru
membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran
v Meniru
melipat kertas sederhana (1-12 lipatan)
v Menggambar
orang dengan bagian-bagianny
v Belajar
menggunting bebas dengan berbagai media
b. Motorik
Kasar
v Dapat
berjalan bangun tanpa berpegangan
v Pada
jari kaki (berjinjit)
v Dengan
tumit dengan keseimbangan
v Melompat
dengan alat atau tanpa alat
v Memanjat
v Berlari
2. Kognitif
Aspek perkembangan kognitif meliputi :
a. Sains
v Mengelompokkan
benda dengan berbagai cara yang diketahui anak (misalnya, menurut warna,
bentuk, ukuran)
v Mencari/menunjuk
sebanyak-banyaknya benda, binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau
ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu
v Mengenal
perbedaan antara kasar dan halus, berat dan ringan, panjang dan pendek, jauh
dan dekat.
b. Matematika
v Menyebut
urutan bilangan dari 1-10
v Membilang
(mengenal konsep bilangan dengan benda-benda)
v - Menghubungkan
konsep bilangan dengan lambang bilangan (anak tidak
disuruh menulis)
v Mengenal
konsep bilangan sama dan tidak sama, lebih dan kurang, banyak dan sedikit
v Menyebutkan
benda yang berbentuk geometri
3. Bahasa
Aspek perkembangan bahasa meliputi
v Menyebutkan
nama, jenis kelamin
v Berbicara
lancar dengan kalimat sederhana
v Menirukan
kembali 2 s.d 4 urutan kata (latihan pendengaran)
v Mampu
melaksanakan 1-2 perintah secara berurutan dengan benar
4. Sosial-Emosional
Aspek perkembangan social-emosional meliputi
v Tenggang
rasa terhadap orang lain
v Bekerja
sama dengan teman
v Mudah
bergaul/berinteraksi dengan orang lain
v Dapat
berkomunikasi dengan orang yang sudah dikenalnya
v Meniru
kegiatan orang dewasa
v Mau
berbagi dengan teman
5. Seni
Aspek perkembangan seni meliputi:
v Menggambar
bebas dengan menggunakan pensil warna, arang, krayon, dan lain-lain
v Menggambar
bebas dengan bentuk gambar titik, garis, lingkaran, segiempat, segitiga, dan
bujur sangkar yang sudah tersedia
v Menggambar
bebas di dalam lingkaran, segiempat, segitiga, dan bujur sangkar yang sudah
tersedia
v Melukis
dengan jari (finger painting), kuas, pelepah pisang, dan sebagainya
v Mewarnai
bentuk gambar sederhana
v Meronce
6. Moral dan Nilai Agama
Aspek perkembangan moral dan nilai agama
meliputi
v Berdoa
sebelum dan sesudah memulai kegiatan
v Meniru
pelaksanaan ibadah agama
v Menyayangi
dan memelihara semua ciptaan Tuhan
v Cinta
antara sesama suku bangsa Indonesia
v Mengenal
arti kebersamaan dan persatuan
v Mengenal
sopan santun dengan berterima kasih
v Mengucapkan
salam bila bertemu dengan orang lain
v Rapi
dalam bertindak, berpakaian dan bekerja
v Mengenal
konsep benar dan salah
v Dapat
mengurus dirinya sendiri
2.2 Pembuatan
format Catatan Anekdot (anecdotal record)
Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Catatan
Anekdot
1)
Tahap persiapan mencakup langkah-langkah
berikut:
1) Menentukan
aspek perilaku observi yang akan dicatat.
Semua perilaku anak tanpa terkecuali
perlu diamati secara sistematis, sehingga akan mengenal ihwal mereka. Akan
tetapi dalam praktiknya, besar kemungkinan diprioritaskan bagi anak-anak yang
mengalami masalah dan menunjukkan prilaku khusus (khusus). Aspek-aspek perilaku
tersebut, misalnya: kerjasama, ketelitian, perkelahian, membolos, membuat
gaduh, menyontek, dan sebagainya.
2) Menentukan
bentuk catatan anekdot
Menetapkan bentuk catatan anekdot.
Berbagai bentuk catatan anekdot seperti: kartu kecil yang berukuran setengah
halaman jenis kertas folio berisi satu peristiwa dan lazim di sebut
kartu/catatan asli. Catatan asli merupakan bahan konfidensial, sehingga
dipertanggung jawabkan kerahasiaannya. Sedangkan kartu yang berukuran satu
halaman jenis kertas folio berisi beberapa peristiwa siswa yang sama, dan
bentuk catatan anekdor berkala.
2)
Tahap
Pelaksanaan
Pada tahap pelasanaan observer
menyiapkan format catatan asli, kemudian mengambil posisi yang memudahkan
proses pencatatan. Selanjutnya observer melakukan pencatatan terhadap perilaku
khusus observi dan diusahakan agar ia tidak menyadari jika sedang diamati.
3)
Tahap Analisis Hasil
Tahap analisis hasil berupa pemberian
komentar/interpretasi observer terhadap perilaku observi pada suatu kejadian
berdasarkan hasil pencatatan. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam membuat interpretasi, antara lain:
Hal-hal dan cara pencatatan hasil
penilaian harian dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
·
Catatlah hasil penilaian perkembangan anak
pada kolom penilaian di rencana kegiatan harian (RKH). Ada tiga kelompok anak
yang perlu dicatat, kelompok pertama, yaitu: anak yang belum mencapai atau
melakukan/menyelesaikan pekerjaan masih selalu dibantu guru, kelompok kedua,
yaitu: anak yang sudah atau mampu melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan
guru secara tepat, cepat, dan benar, dan kelompok ketiga, yaitu: anak yang
menunjukkan kemampuan melebihi indikator-indikator yang diharapkan dalam RKH.
·
Simbol yang digunakan untuk mencatat tingkat
pencapaian anak untuk setiap indikator adalah sebagai berikut:
Anak yang selalu dibantu guru dalam
melakukan/menyelesaikan tugas-tugas sesuai indikator seperti yang diharapkan
dalam RKH, maka pada kolom penilaian dituliskan tanda lingkaran kosong (O) pada
nama anak bersangkutan.
Anak yang sudah atau mampu
melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar
sesuai dengan indicator seperti yang diharapkan dalam RKH, maka pada kolom
tersebut dituliskan nama anak dan tanda lingkaran berisi penuh .Anak yang
menunjukkan kemampuan sesuai dengan indikator yang tertuang dalam RKH, diberi
dengan tanda cek (V).
Contoh Format Catatan Anekdot
FORMAT
CATATAN ANEKDOT
ANAK
TK
Kelompok :
Semester :
Tahun pelajaran :
Tanggal
|
Nama
Anak
|
Peristiwa
|
Tafsiran
Permasalahan
|
Tindak lanjut dan Pemecahan
|
Tidak mau bernyanyi bersama-sama
|
Ia sakit panas
|
Membawa Tania ke Puskesmas
|
||
CATATAN
ANEKDOT
ANAK USIA
DINI
KELOMPOK :
SEMESTER :
TAHUN PELAJARAN :
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Catatan anekdot adalah cara pengumpulan data
melalui pengamatan langsung tentang sikap dan perilaku anak yang muncul secara
tiba-tiba (peristiwa yang terjadi secara insidental).
Secara ideal, komponen yang diases meliputi
seluruh aspek perkembangan anak yaitu: Fisik (Motorik halus,Motorik
Kasar),Kognitif (Sains, Matematika), Bahasa, Sosial-Emosional, Seni,Moral
dan Nilai Agama.
Keuntungan menggunakan catatan anekdot
tersebut adalah:
1)
Pengamatan dapat bersifat terbuka. Pengamat
dapat mencatat apa saja tentang apa yang dilihatnya tanpa dibatasi hanya satu
macam perilaku khusus.
2)
Pengamat dapat menangkap hal-hal yang tak
terduga pada saat kejadian, pencatatan dilakukan nanti setelah pembelajaran
usai, sehingga tidak mengganggu aktivitas guru.
3)
Pengamat dapat melihat dan mencatat tingkah
laku khusus dan mengabaikan perilaku yang lain.
2.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penyusun dan bagi khalayak yang membacanya. Penyusun tahu bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna, sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca, agar penyusun dapat menyempurnakannya.
No comments:
Post a Comment