Saturday, 31 March 2018

CATATAN ANEKDOT



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Catatan anekdot adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung tentang sikap dan perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba (peristiwa yang terjadi secara insidental). Secara ideal, komponen yang diases meliputi seluruh aspek perkembangan anak yaitu: Fisik (Motorik halus,Motorik Kasar),Kognitif (Sains, Matematika), Bahasa, Sosial-Emosional, Seni,Moral dan Nilai Agama.
Adapun Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Catatan Anekdot:
a.    Tahap persiapan
b.    Tahap Pelaksanaan     
c.    Tahap Analisis Hasil

1.2 Rumusan
1.    Apa itu catatan anekdot (anecdotal record)
2.    Bagaimana pembuatan format anekdot (anecdotal record)

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai catatan anekdot (anecdotal record) dan  pembuatan format anekdot (anecdotal record).








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian catatan anekdot (anecdotal record)
Catatan anekdot adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung tentang sikap dan perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba (peristiwa yang terjadi secara insidental). 
Anecdotal record(catatan kejadian khusus) merupakan uraian tertulis mengenai perilaku yang ditampilkan oleh anak dalam situasi khusus. Catatan anekdot ditulis dengan singkat. Catatan anekdot menjelaskan sesuatu yang terjadi secara faktual (sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar), dengan cara yang obyektif (tidak berprasangka, tidak menduga-duga), menceritakan bagaimana, kapan dan di mana terjadi peristiwa itu, serta apa yang dikatakan dan dikerjakan anak.
Penggunaan catatan anekdot banyak memberi keuntungan kepada pendidik (guru).
Keuntungan menggunakan catatan anekdot tersebut adalah:
1.    Pengamatan dapat bersifat terbuka. Pengamat dapat mencatat apa saja tentang apa yang dilihatnya tanpa dibatasi hanya satu macam perilaku khusus.
2.    Pengamat dapat menangkap hal-hal yang tak terduga pada saat kejadian, pencatatan dilakukan nanti setelah pembelajaran usai, sehingga tidak mengganggu aktivitas guru.
3.    Pengamat dapat melihat dan mencatat tingkah laku khusus dan mengabaikan perilaku yang lain.
Secara ideal, komponen yang diases meliputi seluruh aspek perkembangan anak yaitu:
1.      Fisik
Aspek perkembangan fisik meliputi :

a.       Motorik halus
v  Makan
v  Berpakaian
v  Mandi
v  Menyisir rambut
v  Mencuci dan melap tangan
v  Mengikat tali sepatu
v  Dapat membuat berbagai bentuk dengan menggunakan misalnya tanah liat, plastisin, play dough
v  Meniru membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran
v  Meniru melipat kertas sederhana (1-12 lipatan)
v  Menggambar orang dengan bagian-bagianny
v  Belajar menggunting bebas dengan berbagai media
b.      Motorik Kasar
v  Dapat berjalan bangun tanpa berpegangan
v  Pada jari kaki (berjinjit)
v  Dengan tumit dengan keseimbangan
v  Melompat dengan alat atau tanpa alat
v  Memanjat
v  Berlari

2. Kognitif
Aspek perkembangan kognitif meliputi :
a. Sains
v  Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak (misalnya, menurut warna, bentuk, ukuran)
v  Mencari/menunjuk sebanyak-banyaknya benda, binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu
v  Mengenal perbedaan antara kasar dan halus, berat dan ringan, panjang dan pendek, jauh dan dekat.

b. Matematika
v  Menyebut urutan bilangan dari 1-10
v  Membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda)
v  - Menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan (anak tidak disuruh    menulis)
v  Mengenal konsep bilangan sama dan tidak sama, lebih dan kurang, banyak dan sedikit
v  Menyebutkan benda yang berbentuk geometri

3. Bahasa
Aspek perkembangan bahasa meliputi
v  Menyebutkan nama, jenis kelamin
v  Berbicara lancar dengan kalimat sederhana
v  Menirukan kembali 2 s.d 4 urutan kata (latihan pendengaran)
v  Mampu melaksanakan 1-2 perintah secara berurutan dengan benar

4. Sosial-Emosional
Aspek perkembangan social-emosional meliputi
v  Tenggang rasa terhadap orang lain
v  Bekerja sama dengan teman
v  Mudah bergaul/berinteraksi dengan orang lain
v  Dapat berkomunikasi dengan orang yang sudah dikenalnya
v  Meniru kegiatan orang dewasa
v  Mau berbagi dengan teman

5. Seni
Aspek perkembangan seni meliputi:
v  Menggambar bebas dengan menggunakan pensil warna, arang, krayon, dan lain-lain
v  Menggambar bebas dengan bentuk gambar titik, garis, lingkaran, segiempat, segitiga, dan bujur sangkar yang sudah tersedia
v  Menggambar bebas di dalam lingkaran, segiempat, segitiga, dan bujur sangkar yang sudah tersedia
v  Melukis dengan jari (finger painting), kuas, pelepah pisang, dan sebagainya
v  Mewarnai bentuk gambar sederhana
v  Meronce

6. Moral dan Nilai Agama
Aspek perkembangan moral dan nilai agama meliputi
v  Berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan
v  Meniru pelaksanaan ibadah agama
v  Menyayangi dan memelihara semua ciptaan Tuhan
v  Cinta antara sesama suku bangsa Indonesia
v  Mengenal arti kebersamaan dan persatuan
v  Mengenal sopan santun dengan berterima kasih
v  Mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain
v  Rapi dalam bertindak, berpakaian dan bekerja
v  Mengenal konsep benar dan salah
v  Dapat mengurus dirinya sendiri

2.2 Pembuatan format Catatan Anekdot (anecdotal record)
Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Catatan Anekdot
1)          Tahap persiapan mencakup langkah-langkah berikut:
1)    Menentukan aspek perilaku observi yang akan dicatat.
Semua perilaku anak tanpa terkecuali perlu diamati secara sistematis, sehingga akan mengenal ihwal mereka. Akan tetapi dalam praktiknya, besar kemungkinan diprioritaskan bagi anak-anak yang mengalami masalah dan menunjukkan prilaku khusus (khusus). Aspek-aspek perilaku tersebut, misalnya: kerjasama, ketelitian, perkelahian, membolos, membuat gaduh, menyontek, dan sebagainya.

2)    Menentukan bentuk catatan anekdot
Menetapkan bentuk catatan anekdot. Berbagai bentuk catatan anekdot seperti: kartu kecil yang berukuran setengah halaman jenis kertas folio berisi satu peristiwa dan lazim di sebut kartu/catatan asli. Catatan asli merupakan bahan konfidensial, sehingga dipertanggung jawabkan kerahasiaannya. Sedangkan kartu yang berukuran satu halaman jenis kertas folio berisi beberapa peristiwa siswa yang sama, dan bentuk catatan anekdor berkala.

2)          Tahap Pelaksanaan     
Pada tahap pelasanaan observer menyiapkan format catatan asli, kemudian mengambil posisi yang memudahkan proses pencatatan. Selanjutnya observer melakukan pencatatan terhadap perilaku khusus observi dan diusahakan agar ia tidak menyadari jika sedang diamati.

3)          Tahap Analisis Hasil
Tahap analisis hasil berupa pemberian komentar/interpretasi observer terhadap perilaku observi pada suatu kejadian berdasarkan hasil pencatatan. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat interpretasi, antara lain:
Hal-hal dan cara pencatatan hasil penilaian harian dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
·         Catatlah hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian di rencana kegiatan harian (RKH). Ada tiga kelompok anak yang perlu dicatat, kelompok pertama, yaitu: anak yang belum mencapai atau melakukan/menyelesaikan pekerjaan masih selalu dibantu guru, kelompok kedua, yaitu: anak yang sudah atau mampu melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar, dan kelompok ketiga, yaitu: anak yang menunjukkan kemampuan melebihi indikator-indikator yang diharapkan dalam RKH.
·         Simbol yang digunakan untuk mencatat tingkat pencapaian anak untuk setiap indikator adalah sebagai berikut:
Anak yang selalu dibantu guru dalam melakukan/menyelesaikan tugas-tugas sesuai indikator seperti yang diharapkan dalam RKH, maka pada kolom penilaian dituliskan tanda lingkaran kosong (O) pada nama anak bersangkutan.
Anak yang sudah atau mampu melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar sesuai dengan indicator seperti yang diharapkan dalam RKH, maka pada kolom tersebut dituliskan nama anak dan tanda lingkaran berisi penuh .Anak yang menunjukkan kemampuan sesuai dengan indikator yang tertuang dalam RKH, diberi dengan tanda cek (V).

Contoh Format Catatan Anekdot
FORMAT CATATAN ANEKDOT
ANAK TK
Kelompok                  :
Semester                   :
Tahun pelajaran      :
Tanggal
Nama
Anak
Peristiwa
Tafsiran
Permasalahan
Tindak lanjut dan Pemecahan


Tidak mau bernyanyi bersama-sama
Ia sakit panas
Membawa Tania ke Puskesmas



CATATAN ANEKDOT
ANAK  USIA DINI

KELOMPOK                          : 
SEMESTER                          : 
TAHUN PELAJARAN         : 
Tanggal
Nama Anak Didik
Peristiwa
Tafsiran
Keterangan


Malas/Enggan melakukan aktivitas/kegiatan padahal anak tersebut selalu ceria/gembira setiap melaksanakan kegiatan
Kemungkinan ada permasalahan di rumah (keluarga)
Melakukan kunjungan ke rumah untuk mengkomunikasikan yang terjadi pada diri anak. Ternyata di rumah anak tersebut sering ditinggal ibunya ke luar kota.










BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Catatan anekdot adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung tentang sikap dan perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba (peristiwa yang terjadi secara insidental). 
Secara ideal, komponen yang diases meliputi seluruh aspek perkembangan anak yaitu: Fisik (Motorik halus,Motorik Kasar),Kognitif (Sains, Matematika), Bahasa, Sosial-Emosional, Seni,Moral dan Nilai Agama.
Keuntungan menggunakan catatan anekdot tersebut adalah:
1)          Pengamatan dapat bersifat terbuka. Pengamat dapat mencatat apa saja tentang apa yang dilihatnya tanpa dibatasi hanya satu macam perilaku khusus.
2)          Pengamat dapat menangkap hal-hal yang tak terduga pada saat kejadian, pencatatan dilakukan nanti setelah pembelajaran usai, sehingga tidak mengganggu aktivitas guru.
3)          Pengamat dapat melihat dan mencatat tingkah laku khusus dan mengabaikan perilaku yang lain.

2.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi khalayak yang membacanya. Penyusun tahu bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca, agar penyusun dapat menyempurnakannya.


No comments:

Post a Comment