Thursday, 8 March 2018


MAKALAH
APLIKASI TI (TEKNOLOGI INFORMASI) DALAM ASESSMENT


KATA PENGANTAR

               Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada saya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Aplikasi TI (Teknologi Informasi) Dalam Asessment” tepat pada waktunya.
              Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Maka harapan saya sekiranya makalah ini sesuai dengan harapan bapak/Ibu dosen pembimbing mata kuliah yang dimaksud.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kelemahan dan kekurangnnya, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
          Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca.

                                                             
Bandar Lampung,    Maret  2018
                                                                                                  Penulis

      KELOMPOK IV




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................        i
KATA PENGANTAR...........................................................................        ii
DAFTAR ISI..........................................................................................        iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................        1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................        1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................        1
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................        2

BAB II ISI
2.1 Pengertian Aplikasi Instrumentasi.............................................        3
2.2 Pengertian Teknologi Informasi..................................................        3
2.3 Pengertian Komputer....................................................................        4
2.4 Asesmen dalam BK.......................................................................        5

BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kompetensi Konselor Tentang Asesmen.................................        7
3.2 Penggunaan Komputer Dalam Asesmen BK..........................        9
3.3 Aplikasi TI dalam Asesmen BK...................................................        10
3.4Program Microsoft Excel sebagai Alternatif
     Pengembangan Aplikasi Pengembangan Instrumen
     Assesmen Bimbingan dan Konseling........................................        11

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................        14
4.2 Saran...............................................................................................        14

REFERENSI



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangatlah cepat berkembang sehingga dalam hal ini komputer sudah merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari, karena terbukti bahwa keberadaan dan kehadirannya memang sangatlah diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan-pelaksanaan tugas-tugas, baik di kantor, sekolah, maupun ditempat umum.
Berbagai macam program software diciptakan dan dikembangkan untuk mempermudah manusia dalam menyelesaikan pekejaannya. Seperti Microsoft Word, Microsoft Excel atau SPSS dan Access dan lain-lain yang dapat dijadikan alat untuk mengolah dan menyimpan hasil dari proses pengambilan data assesmen. Bukan hanya itu, sekarang ini banyak peneliti yang mengembangkan perangkat lunak yang bertujuan untuk memudahkan kerja guru bimbingan konseling di sekolah.
Maka pada zaman yang modern ini, teknologi sangat berpengaruh pada pelaksanaan pendidikan, salah satunya pendidikan dibidang bimbingan dan konseling. Konselor dapat memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana pendukung kerja BK, terutama dalam asesmen BK.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana penggunaan aplikasi teknologi informasi dalam asesmen BK?

1.3 Tujuan Penulisan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan tentang penggunaan aplikasi teknologi informasi dalam asesmen BK dengan menggunakan komputer.

1.4 Manfaat Penulisan
Bagi praktisi pendidikan, khususnya guru bimbingan dan konseling, dapat dijadikan sebagai bahan bacaan akan penggunaan aplikasi ti dalam asesmen BK dan dapat menerapkannya dalam bimbingan konseling sebagai perwujudan perkembangan teknologi.





BAB II
ISI

2.1 Pengertian Aplikasi Instrumentasi
Aplikasi instrumentasi adalah upaya pengungkapan melalui pengukuran dengan memakai alat ukur atau instrumen tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan konseling.
Tujuan umum aplikasi instrumentasi adalah diperolehnya data hasil pengukuran terhadap kondisi tertentu klien. Saat ini kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penyelenggaraan layanan konseling. Dengan menggunakan data tersebut, penyelenggaraan layanan konseling terhadap klien terhadap klien akan lebih efektif dan efisien.
Kegiatan aplikasi instrumen mempunyai fungsi pemahaman. Data hasil aplikasi instrumentasi digunakan untuk  memahami kondisi klien seperti potensi dasar, bakat dan minat, kondisi diri dan lingkugan, masalah yang dialami, dan sebagainya.

2.2 Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah segala sesuatu yang mendukung kita untuk me-record, menyimpan, memproses, mendapat lagi, memancar / menghantar dan menerima informasi (Behan & Holmes. 1990. Understanding of Information Technologies. Prentice Hall).
Dalam konteks yang lebih luas, teknologi informasi merangkumi semua aspek yang berhubungan dengan mesin (komputer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap (mengumpul), menyimpan, memanipulasi, menghantar dan mempersembah suatu bentuk informasi yang besar. Komputer yang mengendalikan semua bentuk idea dan informasi memainkan peranan yang penting. Pengumpulan, pemprosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan nombor oleh gabungan pengkomputeran dan telekomunikasi yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi adalah suatu kosa kata baru dalam khasanah bahasa kita; teknologi informasi mengabungkan bidang teknologi seperti pengkomputeran, telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses.

2.3 Pengertian Komputer
Komputer/sistem komputer digunakan untuk menerima, menyimpan, memproses, mempersembahkan data dan informasi. Yang dimaksud dengan sistem komputer meliputi hardware, software komputer dan teknologi storan/penyimpanan.

Sistem komputer terdiri dari 5 komponen, yaitu:
1.    Komputer
Terdapat empat bagian utama yang terdapat dalam komputer, yaitu:
a.    Input : Segala data, fakta dan informasi yang masuk ke dalam Input masuk bisa melalui keyboard, mouse, kartu magnetik dan skrin sentuh.
b.    Pemproses : Nadi semua aktivitas komputer adalah Unit Pemprosesan Pusat(CPU). Kecepatan pemproses teragantung kepada tinggi rendahnya MHz, MIPS, MFLOPS, dan memori RAM (MB, GB). Halaman 9 dari 22
c.    Output : Segala apa yang keluar dari hasil pemprosesan sistem komputer, berupa salinan lembut(softcopy) dan salinan keras(hardcopy).
d.    Storan Sekunder : Tempat penyimpan, dapat berupa magnetic dan cahaya.

2.    Software
Software terdiri dari software sistem (sistem pengoperasian, Windows, Linux) dan software aplikasi (pemproses kata, hamparan elektronik dan pengelolaan pangkalan data).
3.    Informasi
Bentuk informasi yang sering digunakan dalam istilah teknologi informasi dapat dikualifikasikan dalam bentuk sebagai berikut : (a) bentuk data, teks, suara, bunyi, gambar dan video, (b) bentuk digital dan bukan digital. Adapun sebuah informasi bisa dikatakan berguna apabila tersedia apabila diperlukan; sesuai dengan keadaan dan konsisten.

4.    Pemrograman
Tatacara tatacara operasi, tatacara salinan dan pemulihan, tatacara keamanan data dan tatacara pembangunan sistem.

5.    Manusia
Unsur manusia yang paling penting terbagi dua kategori, yaitu pengguna (novis, sederhana, pakar) dan Profesional (pekerja sistem informasi).

6.    Komunikasi
Yang digunakan untuk penghantaran dan penerimaan data dan informasi (hardware, pemerograman dan informasi). Suatu perantaraan untuk menghantar dan mencapai informasi. Persoalan yang timbul ialah berapa cepat dan banyak informasi yang bisa dihantarkan alat penghantaran. Perkembangan terkini penghantaran tergantung kepada bahan perantaraan /jenis isyarat. Terdapat empat teknik penghantaran, yaitu: Bahan perantaraan/jenis isyarat, kuprum (isyarat elektronik: analog/ digital), gentian optik (isyarat cahaya), dan udara (isyarat mikrogelombang).

2.4 Asesmen dalam BK
Asesmen merupakan kegiatan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan / kompetensi yang dimiliki oleh klien dalam memecahkan masalah.  Asesmen yang dikembangkan adalah asesmen yang baku dan meliputi  beberapa aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor dalam kompetensi dengan menggunakan indikator-indikator yang  ditetapkan dan dikembangkan  oleh  Guru BK/ Konselor sekolah. Asesmen yang diberikan kepada klien merupakan pengembangan  dari area kompetensi dasar pada diri klien yang akan dinilai, yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator. Pada umumnya asesmen bimbingan konseling dapat dilakukan dalam bentuk laporan diri, performance test, tes psikologis, observasi, wawancara, dan sebagainya.
Dalam pelaksanaannya, asesmen merupakan hal yang penting dan harus  dilakukan dengan berhati-hati sesuai dengan kaidahnya. Kesalahan dalam mengidentifikasi masalah karena asesmen yang tidak memadai  akan menyebabkan tritmen gagal; atau bahkan dapat memicu munculnya konsekuensi dari tritmen yang merugikan diri klien.  Meskipun menjadi dasar dalam melakukan tritmen pada klien, tidak berarti konselor harus menilai (to assess) semua latar belakang dan situasi yang dihadapi klien pada saat itu jika tidak perlu. Kadangkala konselor menemukan bahwa ternyata   “hidup” klien sangat menarik. Namun demikian tidaklah efisien dan tidak etis untuk menggali semuanya selama hal tersebut tidak relevan dengan tritmen yang diberikan untuk mengatasi masalah klien. Karena itu, setiap guru pembimbing/ konselor perlu berpegang pada pedoman pertanyaan sebelum melakukan asesmen; yaitu “Apa saja yang perlu kuketahui mengenai klien?”. Hal itu berkaitan dengan apa saja yang relevan untuk mengembangkan intervensi atau tritmen yang efektif, efisien, dan berlangsung lama bagi klien.







BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kompetensi Konselor Tentang Asesmen
Kompetensi konselor Indonesia yang telah disiapkan oleh ABKIN yang tertuang dalam Naskah Akademik tahun 2007 menuntut para konselor sekolah untuk dapat menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang memandirikan. Untuk menjawab tantangan itu para konselor dihadapkan pada bagaimana memahami setiap peserta didik secara mendalam. Pemahaman terhadap peserta didik secara mendalam diawali dengan kegiatan asesmen. Penguasaan konselor sekolah terhadap konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli menjadi mutlak diperlukan. Kenyataan di lapangan, pelaksanaan asesmen di sekolah disamping memerlukan penguasaan pengetahuan, praktek dan sintesis juga sangat menyita waktu dan tenaga konselor di sekolah. Oleh karena itu, dimungkinkan untuk menggunakan komputer sebagai alat bantu asesmen untuk memperlancar kegiatan asesmen tersebut.
Konselor dalam menguasai konsep dan praktik asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli, meliputi :
·         Menguasai hakikat asesmen
·         Memilih teknis asesmen, sesuai dengan kebutuhan layanan bimbingan dan konseling
·         Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan konseling
·         Mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli
·         Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar cenderung pribadi konseli
·         Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan  kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan.
·         Mengakses data dokumentasi tentang konseli dalam pelayanan bimbingan dan konseling
·         Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan konseling dengan tepat
·         Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik assesmen

Stone (1981), menyatakan bahwa asesmen bimbingan dan konseling terbagi menjadi dua macam :
1.    Asesmen teknik tes
Kelebihan alat tes adalah dengan alat tes dapat membandingkan persamaan dan perbedaan, tetapi tidak dapat menjaring kehidupan batin keduanya. Penggunaan teknik tes mempersyaratkan penguasaan kompetensi khusus yang hanya dapat diperoleh melaui jalur pelatihan sertifikasi tes psikologis dalam bimbingan dan konseling. Materi tes terdiri dari : tes kemempuan umum (intelegensi) tes kemampuan khusus (bakat), tes minat jabatan, tes kreativitas.

2.    Asesmen teknik non tes
Penggunaan asesmen teknik non tesdimaksudkan untuk data tentang in the light (kehidupan batin dan pikiran, emosi, minat) dan ciri-ciri yang nampak secara umu m yaitu karakteristik, kemempuan sosilanya.
Penggunaan teknik non tes memerlukan pengetahuan, praktek,dan sintesis derkaitan dengan asesmen non tes yang diperoleh melaui pendidikan prajabatan  sarjana bimbingan dan konseling saja dan tidak memerlukan pelatihan khusus seperti sertifikasi tes.
Jenis Asesmen non tes antaralain : autobiografi, catatan anekdotet,catatan kumulatif, inventori (DCM) , kuesioner data murid, observasi, rekaman kumulatif, skala rating, studi kasus, teknik sosiometri, tes who am i, wawancara atau interview, dan lain-lain.

Pelaksanaan asesmen di lapangan :
·         Membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan dalam asesmen
·         Membutuhkan personil konselor yang cukup banyak
·         Membutuhkan waktu yang cukup lama baik dalam pelaksanaan maupun administrasi asesmen

3.2 Penggunaan Komputer Dalam Asesmen BK
Adapun penggunaan komputer untuk alat bantu asesmen ini ada beberapa alternatif :
·         Membeli software asesmen dan menggunakannya. Sudah ada beberapa software asesmen dipasaran seperti Analisis Tugas Perkembangan (ATP), AUM terkomputerisasi, namun software Tes Psikologis dalam bimbingan dan konseling yang telah dikembangkan.
·         Menggunakan komputer sebatas untuk penyususnan laporan dan pendokumentasian hasil asesmen.
·         Mengembangkan sendiri aplikasi instrumen untuk keperluan asesmen dengan program-program aplikasi perkantoran yang sering dipakai oleh konselor sekolah.

Kendala yang mungkin terjadi dalam mengembangkan sendiri aplikasi instrumen asesmen dengan program-program aplikasi perkantoran ini antara lain :
·         Ada konselor sekolah yang belum bisa atau tidak familiar menggunakan computer
·         Ada konselor sekolah yang sudah familiar menggunakan komputer tetapi belum tahu ternyata program aplikasi perkantoran yang sering dipakainya dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi instrumen asesmen.

3.3 Aplikasi TI dalam Asesmen BK
Adanya aplikasi teknologi informasi dalam asesmen bimbingan dan konseling turut membantu untuk mengembangkan program bimbingan dan konseling di sekolah. Asesmen itu sendiri berasal dari bahasa Inggris, Echols, J. M. dan Shadily, H. (1995: 41) assessment yaitu “1. Taksiran, penaksiran. 2. Penilaian. 3. Beban, pembebanan, pemikulan”. Fungsi asesmen adalah untuk memperoleh informasi yang lengkap sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan program pembelajaran bagi anak.

Temuan penelitian dari Kartadinata, S., dkk menunjukan bahwa ‘program bimbingan dan konseling di sekolah akan efektif apabila didasarkan kepada kebutuhan nyata dan kondisi objektif peserta didik.’ Merujuk pada hasil penelitian tersebut, maka dilakukan penelitian lanjutan mengenai pengembangan perangkat lunak ATP (Analisis Tugas Perkembangan) siswa yang bertujuan untuk memudahkan konselor mengembangkan program bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah.

Analisis Tugas Perkembangan atau ATP adalah perangkat lunak yang khusus dibuat untuk membantu mengolah ITP. ATP bertujuan untuk memudahkan pembimbing melakukan analisis tingkat perkembangan siswa yang dibimbingnya, baik yang dibimbing secara individual maupun yang dibimbing secara kelompok. ATP inilah yang menjadi salah satu dari aplikasi teknologi informasi dalam asesmen bimbingan dan konseling. Proses analisis ini dimulai dengan penyusunan instrumen, yaitu ITP (inventori Tugas Perkembangan) yang digunakan untuk memahami tingkat perkembangan individu sekaligus mengukur tingkat perkembangan siswa baik siswa SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi (mahasiswa).

Perumusan ITP didasarkan pada hasil penelaahan terhadap tugas-tugas perkembangan peserta didik, baik SD, SMP, SMA maupun PT. Kemudian hasil atau data yang diperoleh tersebut dianalisis melalui ATP yang memang digunakan khusus untuk memberikan skor atau analisis pada hasil atau lembar jawaban ITP. Hasil pengolahan skor atau data dalam bentuk grafik akan memudahkan dlam pembacaan hasil, dengan begitu guru bimbingan dan konseling atau konselor bisa mengetahui tingkat perkembangan siswa yang dibimbingnya dengan cepat dan mudah. Selain itu informasi yang lengkap untuk merencanakan program pembelajaran bagi anak dapat diperoleh dengan mudah. Namun secara tidak langsung dengan kemudahan yang ada tersebut konselor dituntut untuk mampu mengoperasikannya dengan baik.

3.4Program Microsoft Excel sebagai Alternatif Pengembangan Aplikasi Pengembangan Instrumen Assesmen Bimbingan dan Konseling
Wikipedia (2003) memberikan definisi Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang, dengan menggunakan strategi marketing Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu program komputer yang populer digunakan di dalam komputer mikro hingga saat ini.

Bahkan, saat ini program ini merupakan program spreadsheet paling banyak digunakan oleh banyak pihak, baik di platform PC berbasis Windows maupun platform Macintosh berbasis Mac OS, semenjak versi 5.0 diterbitkan pada tahun 1993. Aplikasi ini merupakan bagian dari Microsoft Office System, dan versi terakhir adalah versi Microsoft Office Excel 2007 yang diintegrasikan di dalam paket Microsoft Office System 2007.
Alasan penggunaan program aplikasi perkantoran Microsoft excel adalah mengacu pada potensi penggunaan program komputer non internet yang disampaikan oleh Cabaniss (2003) Perangkat teknologi komputer non internet spreedsheets / Microsof Excel berpotensi digunakan oleh konselor untuk tata kearsipan, data organisasi, informasi klien; dan penelitian. Pencarian dan penggalian potensi lain dari program microsoft excel untuk layanan bimbingan dan konseling dilakukan. Penggalian potensi ini dilakukan dengan mencoba mengutak-atik program microsoft excel untuk memahami program ini lebih dalam. Ada beberapa referensi yang diacu antara lain rajin membaca buku komputer berkaitan dengan microsoft excel dan mencari sumber dari internet.

Selanjutnya pengembangan aplikasi instrumen asesmen bimbingan dan konseling ada dua macam, yaitu contoh instrumen tes berupa pengembangan skala multiple intelegence berbasis komputer untuk penelusuran bakat minat dan contoh instrumen nontes who am i

·         Instrumen tes
Pengembangan skala multiple intelegence berbasis komputer untuk penelusuran bakat minat. Untuk mengembangkan Aplikasi Skala Multiple Intelegence dengan Microsoft Excel, memerlukan beberapa worksheet atau lembar kerja, antaralain :
1)    Lembar kerja halaman depan
2)    Lembar kerja petunjuk tes
3)    Lembar kerja soal minat
4)    Lembar kerja analisis data minat
5)    Lembark kerja laporan individu minat

·         Instrumen non tes
Instrumen non tes who am i diberikan untuk sedikit memberikan gambaran individu tentang diri mereka sendiri. Pengembangan aplikasi instrumen non tes who am i ini menggunakan :
1)    Lembar kerja halaman kerja
2)    Lembar kerja entri data
3)    Lembar kerja laporan





BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Komputer merupakan hasil dari pengembangan teknologi komunikasi dan informasi yang mampu mempermudah semua pekerjaan manusia. Jadi dapat diartikan bahwa computer merupakan suatu perantara dalam mempermudah pencarian informasi dan pemberian informasi atau biasa disebut dengan komunikasi. Model pemberian informasi bisa berupa presentasi, atau bisa juga menggunakan web atau internet. Lalu mengenai aplikasi TI yang digunakan dalam melakukan assesmen BK, guru bk bisa menggunakan microsoft word yang dapat menjadi alat untuk membuat instrumen dalam melakukan assesmen, seperti angket, kuisioner dan lain sebagainya. Microsoft Excel atau SPSS dan Access dapat dijadikan alat untuk mengolah dan menyimpan hasil dari proses pengambilan data assesmen. Dan juga perangkat lunak lainnya yang dikhususkan untuk membantu pencapaian tujuan dalam bimbingan konseling bagi guru bimbingan konseling, seperti ATP, AUM terkomputerisasi dll.

4.2 Saran
Teknologi informasi yang sangat berkembang sesuai perkembangan zaman inipun hendaknya dapat dimanfaatkan dengan baik bagi berbagai pihak, khususnya bagi guru bimbingan konseling yang harus mengikuti perkembangan teknologi berkaitan dengan pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini, agar bimbingan konseling tidak hanya menjadi upaya pendidikan yang kuno, melainkan menjadi bimbingan konseling modern yang menggunakan aplikasi-aplikasi teknologi informasi dalam pelaksanaan layanannya.  Karena seharusnya guru bk atau konselor seyogyanya harus memiliki pemahaman dan kemampuan yang komprehensif dalam menggunakan aplikasi yang berkaitan seperti ATP tersebut. Atau bahkan penggunaan perangkat teknologi komputer no internet Microsoft Excel.





REFERENSI

Behan & Holmes, (1990). Understanding of Information Technologies. Prentice Hall.
Echols, J.M. & Shadily, H. (1995). Kamus Inggris Indonesia . Jakarta: PT Gramedia.
Hood, A.B., & Johnson, R.W., (1993). Assessment in Counseling: a Guide to the Use Psychological Assessment Procedures. American Counseling Assocition.

No comments:

Post a Comment