MAKALAH
APLIKASI TI (TEKNOLOGI INFORMASI) DALAM ASESSMENT
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada
saya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Aplikasi TI (Teknologi Informasi) Dalam Asessment”
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah. Maka
harapan saya sekiranya makalah ini sesuai dengan harapan bapak/Ibu dosen pembimbing mata
kuliah yang dimaksud.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kelemahan dan kekurangnnya, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca.
Bandar Lampung, Maret 2018
Penulis
KELOMPOK IV
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah........................................................................ 1
1.3
Tujuan Penulisan.......................................................................... 1
1.4
Manfaat Penulisan........................................................................ 2
BAB
II ISI
2.1
Pengertian Aplikasi Instrumentasi............................................. 3
2.2 Pengertian Teknologi
Informasi.................................................. 3
2.3
Pengertian Komputer.................................................................... 4
2.4
Asesmen dalam BK....................................................................... 5
BAB
III PEMBAHASAN
3.1
Kompetensi Konselor Tentang Asesmen................................. 7
3.2
Penggunaan Komputer Dalam Asesmen BK.......................... 9
3.3
Aplikasi TI dalam Asesmen BK................................................... 10
3.4Program
Microsoft Excel sebagai Alternatif
Pengembangan
Aplikasi Pengembangan Instrumen
Assesmen Bimbingan dan
Konseling........................................ 11
BAB
IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan.................................................................................... 14
4.2
Saran............................................................................................... 14
REFERENSI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi sangatlah cepat berkembang sehingga dalam
hal ini komputer sudah merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari,
karena terbukti bahwa keberadaan dan kehadirannya memang sangatlah diperlukan
untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan-pelaksanaan tugas-tugas, baik di
kantor, sekolah, maupun ditempat umum.
Berbagai macam program software diciptakan
dan dikembangkan untuk mempermudah manusia dalam menyelesaikan pekejaannya.
Seperti Microsoft Word, Microsoft Excel atau SPSS dan Access dan lain-lain yang
dapat dijadikan alat untuk mengolah dan menyimpan hasil dari proses pengambilan
data assesmen. Bukan hanya itu, sekarang ini banyak peneliti yang mengembangkan
perangkat lunak yang bertujuan untuk memudahkan kerja guru bimbingan konseling
di sekolah.
Maka pada zaman yang modern ini, teknologi
sangat berpengaruh pada pelaksanaan pendidikan, salah satunya pendidikan
dibidang bimbingan dan konseling. Konselor dapat memanfaatkan teknologi
informasi sebagai sarana pendukung kerja BK, terutama dalam asesmen BK.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana penggunaan aplikasi teknologi
informasi dalam asesmen BK?
1.3 Tujuan
Penulisan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
mengetahui pengetahuan tentang penggunaan aplikasi teknologi informasi dalam
asesmen BK dengan menggunakan komputer.
1.4
Manfaat Penulisan
Bagi praktisi pendidikan, khususnya guru
bimbingan dan konseling, dapat dijadikan sebagai bahan bacaan akan penggunaan
aplikasi ti dalam asesmen BK dan dapat menerapkannya dalam bimbingan konseling
sebagai perwujudan perkembangan teknologi.
BAB
II
ISI
2.1
Pengertian Aplikasi Instrumentasi
Aplikasi instrumentasi adalah upaya
pengungkapan melalui pengukuran dengan memakai alat ukur atau instrumen
tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk memberikan
perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan konseling.
Tujuan umum aplikasi instrumentasi adalah
diperolehnya data hasil pengukuran terhadap kondisi tertentu klien. Saat ini
kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penyelenggaraan layanan
konseling. Dengan menggunakan data tersebut, penyelenggaraan layanan konseling
terhadap klien terhadap klien akan lebih efektif dan efisien.
Kegiatan aplikasi instrumen mempunyai fungsi
pemahaman. Data hasil aplikasi instrumentasi digunakan
untuk memahami kondisi klien seperti potensi dasar, bakat dan minat,
kondisi diri dan lingkugan, masalah yang dialami, dan sebagainya.
2.2
Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah segala sesuatu
yang mendukung kita untuk me-record, menyimpan, memproses, mendapat lagi, memancar
/ menghantar dan menerima informasi (Behan & Holmes. 1990. Understanding of
Information Technologies. Prentice Hall).
Dalam konteks yang lebih luas, teknologi
informasi merangkumi semua aspek yang berhubungan dengan mesin (komputer dan
telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap (mengumpul),
menyimpan, memanipulasi, menghantar dan mempersembah suatu bentuk informasi
yang besar. Komputer yang mengendalikan semua bentuk idea dan informasi
memainkan peranan yang penting. Pengumpulan, pemprosesan, penyimpanan dan
penyebaran informasi suara, gambar, teks dan nombor oleh gabungan
pengkomputeran dan telekomunikasi yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi
informasi adalah suatu kosa kata baru dalam khasanah bahasa kita; teknologi
informasi mengabungkan bidang teknologi seperti pengkomputeran, telekomunikasi
dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses.
2.3
Pengertian Komputer
Komputer/sistem komputer digunakan untuk
menerima, menyimpan, memproses, mempersembahkan data dan informasi. Yang
dimaksud dengan sistem komputer meliputi hardware, software komputer dan
teknologi storan/penyimpanan.
Sistem komputer terdiri dari 5 komponen,
yaitu:
1.
Komputer
Terdapat
empat bagian utama yang terdapat dalam komputer, yaitu:
a. Input
: Segala data, fakta dan informasi yang masuk ke dalam Input masuk bisa melalui
keyboard, mouse, kartu magnetik dan skrin sentuh.
b. Pemproses
: Nadi semua aktivitas komputer adalah Unit Pemprosesan Pusat(CPU). Kecepatan
pemproses teragantung kepada tinggi rendahnya MHz, MIPS, MFLOPS, dan memori RAM
(MB, GB). Halaman 9 dari 22
c. Output
: Segala apa yang keluar dari hasil pemprosesan sistem komputer, berupa salinan
lembut(softcopy) dan salinan keras(hardcopy).
d. Storan
Sekunder : Tempat penyimpan, dapat berupa magnetic dan cahaya.
2.
Software
Software
terdiri dari software sistem (sistem pengoperasian, Windows, Linux) dan
software aplikasi (pemproses kata, hamparan elektronik dan pengelolaan
pangkalan data).
3.
Informasi
Bentuk
informasi yang sering digunakan dalam istilah teknologi informasi dapat
dikualifikasikan dalam bentuk sebagai berikut : (a) bentuk data, teks, suara,
bunyi, gambar dan video, (b) bentuk digital dan bukan digital. Adapun sebuah
informasi bisa dikatakan berguna apabila tersedia apabila diperlukan; sesuai
dengan keadaan dan konsisten.
4.
Pemrograman
Tatacara
tatacara operasi, tatacara salinan dan pemulihan, tatacara keamanan data dan
tatacara pembangunan sistem.
5.
Manusia
Unsur
manusia yang paling penting terbagi dua kategori, yaitu pengguna (novis,
sederhana, pakar) dan Profesional (pekerja sistem informasi).
6.
Komunikasi
Yang digunakan untuk
penghantaran dan penerimaan data dan informasi (hardware, pemerograman dan
informasi). Suatu perantaraan untuk menghantar dan mencapai informasi.
Persoalan yang timbul ialah berapa cepat dan banyak informasi yang bisa
dihantarkan alat penghantaran. Perkembangan terkini penghantaran tergantung
kepada bahan perantaraan /jenis isyarat. Terdapat empat teknik penghantaran,
yaitu: Bahan perantaraan/jenis isyarat, kuprum (isyarat elektronik: analog/
digital), gentian optik (isyarat cahaya), dan udara (isyarat mikrogelombang).
2.4
Asesmen dalam BK
Asesmen merupakan kegiatan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan / kompetensi yang dimiliki oleh klien dalam
memecahkan masalah. Asesmen yang dikembangkan adalah asesmen yang
baku dan meliputi beberapa aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor
dalam kompetensi dengan menggunakan indikator-indikator yang ditetapkan
dan dikembangkan oleh Guru BK/ Konselor sekolah. Asesmen yang
diberikan kepada klien merupakan pengembangan dari area
kompetensi dasar pada diri klien yang akan dinilai, yang kemudian
akan dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator. Pada umumnya asesmen
bimbingan konseling dapat dilakukan dalam bentuk laporan diri, performance
test, tes psikologis, observasi, wawancara, dan sebagainya.
Dalam pelaksanaannya, asesmen merupakan hal
yang penting dan harus dilakukan dengan berhati-hati sesuai dengan
kaidahnya. Kesalahan dalam mengidentifikasi masalah karena asesmen yang tidak
memadai akan menyebabkan tritmen gagal; atau bahkan dapat memicu munculnya
konsekuensi dari tritmen yang merugikan diri klien. Meskipun menjadi
dasar dalam melakukan tritmen pada klien, tidak berarti konselor harus
menilai (to assess) semua latar belakang dan situasi yang dihadapi klien
pada saat itu jika tidak perlu. Kadangkala konselor menemukan bahwa
ternyata “hidup” klien sangat menarik. Namun demikian
tidaklah efisien dan tidak etis untuk menggali semuanya selama hal tersebut
tidak relevan dengan tritmen yang diberikan untuk mengatasi masalah klien.
Karena itu, setiap guru pembimbing/ konselor perlu berpegang pada pedoman
pertanyaan sebelum melakukan asesmen; yaitu “Apa saja yang perlu kuketahui
mengenai klien?”. Hal itu berkaitan dengan apa saja yang relevan untuk
mengembangkan intervensi atau tritmen yang efektif, efisien, dan berlangsung
lama bagi klien.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Kompetensi Konselor Tentang Asesmen
Kompetensi konselor Indonesia yang telah
disiapkan oleh ABKIN yang tertuang dalam Naskah Akademik tahun 2007 menuntut
para konselor sekolah untuk dapat menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang
memandirikan. Untuk menjawab tantangan itu para konselor dihadapkan pada
bagaimana memahami setiap peserta didik secara mendalam. Pemahaman terhadap
peserta didik secara mendalam diawali dengan kegiatan asesmen. Penguasaan
konselor sekolah terhadap konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi,
kebutuhan dan masalah konseli menjadi mutlak diperlukan. Kenyataan di lapangan,
pelaksanaan asesmen di sekolah disamping memerlukan penguasaan pengetahuan,
praktek dan sintesis juga sangat menyita waktu dan tenaga konselor di sekolah.
Oleh karena itu, dimungkinkan untuk menggunakan komputer sebagai alat bantu
asesmen untuk memperlancar kegiatan asesmen tersebut.
Konselor dalam menguasai konsep dan praktik
asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli, meliputi :
·
Menguasai hakikat asesmen
·
Memilih teknis asesmen, sesuai dengan
kebutuhan layanan bimbingan dan konseling
·
Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen
untuk keperluan bimbingan dan konseling
·
Mengadministrasikan asesmen untuk
mengungkapkan masalah-masalah konseli
·
Memilih dan mengadministrasikan teknik
asesmen pengungkapan kemampuan dasar cenderung pribadi konseli
·
Memilih dan mengadministrasikan instrumen
untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan
lingkungan.
·
Mengakses data dokumentasi tentang konseli
dalam pelayanan bimbingan dan konseling
·
Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan
bimbingan dan konseling dengan tepat
·
Menampilkan tanggung jawab profesional dalam
praktik assesmen
Stone (1981), menyatakan bahwa asesmen
bimbingan dan konseling terbagi menjadi dua macam :
1.
Asesmen teknik tes
Kelebihan
alat tes adalah dengan alat tes dapat membandingkan persamaan dan perbedaan,
tetapi tidak dapat menjaring kehidupan batin keduanya. Penggunaan teknik tes
mempersyaratkan penguasaan kompetensi khusus yang hanya dapat diperoleh melaui
jalur pelatihan sertifikasi tes psikologis dalam bimbingan dan konseling.
Materi tes terdiri dari : tes kemempuan umum (intelegensi) tes kemampuan khusus
(bakat), tes minat jabatan, tes kreativitas.
2.
Asesmen teknik non tes
Penggunaan
asesmen teknik non tesdimaksudkan untuk data tentang in the light (kehidupan
batin dan pikiran, emosi, minat) dan ciri-ciri yang nampak secara umu m yaitu
karakteristik, kemempuan sosilanya.
Penggunaan
teknik non tes memerlukan pengetahuan, praktek,dan sintesis derkaitan dengan
asesmen non tes yang diperoleh melaui pendidikan prajabatan sarjana
bimbingan dan konseling saja dan tidak memerlukan pelatihan khusus seperti
sertifikasi tes.
Jenis
Asesmen non tes antaralain : autobiografi, catatan anekdotet,catatan kumulatif,
inventori (DCM) , kuesioner data murid, observasi, rekaman kumulatif, skala
rating, studi kasus, teknik sosiometri, tes who am i, wawancara atau interview,
dan lain-lain.
Pelaksanaan
asesmen di lapangan :
·
Membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan dalam
asesmen
·
Membutuhkan personil konselor yang cukup
banyak
·
Membutuhkan waktu yang cukup lama baik dalam
pelaksanaan maupun administrasi asesmen
3.2
Penggunaan Komputer Dalam Asesmen BK
Adapun penggunaan komputer untuk alat bantu
asesmen ini ada beberapa alternatif :
·
Membeli software asesmen dan menggunakannya.
Sudah ada beberapa software asesmen dipasaran seperti Analisis Tugas
Perkembangan (ATP), AUM terkomputerisasi, namun software Tes Psikologis dalam
bimbingan dan konseling yang telah dikembangkan.
·
Menggunakan komputer sebatas untuk
penyususnan laporan dan pendokumentasian hasil asesmen.
·
Mengembangkan sendiri aplikasi instrumen
untuk keperluan asesmen dengan program-program aplikasi perkantoran yang sering
dipakai oleh konselor sekolah.
Kendala
yang mungkin terjadi dalam mengembangkan sendiri aplikasi instrumen asesmen
dengan program-program aplikasi perkantoran ini antara lain :
·
Ada konselor sekolah yang belum bisa atau
tidak familiar menggunakan computer
·
Ada konselor sekolah yang sudah familiar
menggunakan komputer tetapi belum tahu ternyata program aplikasi perkantoran
yang sering dipakainya dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi instrumen
asesmen.
3.3
Aplikasi TI dalam Asesmen BK
Adanya aplikasi teknologi informasi dalam
asesmen bimbingan dan konseling turut membantu untuk mengembangkan program
bimbingan dan konseling di sekolah. Asesmen itu sendiri berasal dari bahasa
Inggris, Echols, J. M. dan Shadily, H. (1995:
41) assessment yaitu “1. Taksiran, penaksiran. 2. Penilaian. 3.
Beban, pembebanan, pemikulan”. Fungsi asesmen adalah untuk memperoleh
informasi yang lengkap sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam merencanakan program pembelajaran bagi anak.
Temuan penelitian dari Kartadinata, S., dkk
menunjukan bahwa ‘program bimbingan dan konseling di sekolah akan efektif
apabila didasarkan kepada kebutuhan nyata dan kondisi objektif peserta
didik.’ Merujuk pada hasil penelitian tersebut, maka dilakukan penelitian
lanjutan mengenai pengembangan perangkat lunak ATP (Analisis Tugas
Perkembangan) siswa yang bertujuan untuk memudahkan konselor mengembangkan
program bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah.
Analisis Tugas Perkembangan atau ATP
adalah perangkat lunak yang khusus dibuat untuk membantu mengolah
ITP. ATP bertujuan untuk memudahkan pembimbing melakukan analisis tingkat
perkembangan siswa yang dibimbingnya, baik yang dibimbing secara individual
maupun yang dibimbing secara kelompok. ATP inilah yang menjadi salah satu dari
aplikasi teknologi informasi dalam asesmen bimbingan dan konseling. Proses
analisis ini dimulai dengan penyusunan instrumen, yaitu ITP (inventori Tugas
Perkembangan) yang digunakan untuk memahami tingkat perkembangan individu
sekaligus mengukur tingkat perkembangan siswa baik siswa SD, SMP, SMA maupun
perguruan tinggi (mahasiswa).
Perumusan ITP didasarkan pada hasil
penelaahan terhadap tugas-tugas perkembangan peserta didik, baik SD, SMP, SMA
maupun PT. Kemudian hasil atau data yang diperoleh tersebut dianalisis melalui
ATP yang memang digunakan khusus untuk memberikan skor atau analisis pada hasil
atau lembar jawaban ITP. Hasil pengolahan skor atau data dalam bentuk grafik
akan memudahkan dlam pembacaan hasil, dengan begitu guru bimbingan dan
konseling atau konselor bisa mengetahui tingkat perkembangan siswa yang
dibimbingnya dengan cepat dan mudah. Selain itu informasi yang lengkap untuk
merencanakan program pembelajaran bagi anak dapat diperoleh dengan mudah. Namun
secara tidak langsung dengan kemudahan yang ada tersebut konselor dituntut
untuk mampu mengoperasikannya dengan baik.
3.4Program
Microsoft Excel sebagai Alternatif Pengembangan Aplikasi Pengembangan Instrumen
Assesmen Bimbingan dan Konseling
Wikipedia (2003) memberikan definisi
Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi
lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft
Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini
memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang, dengan menggunakan strategi
marketing Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu
program komputer yang populer digunakan di dalam komputer mikro hingga saat
ini.
Bahkan, saat ini program ini merupakan
program spreadsheet paling banyak digunakan oleh banyak pihak, baik di platform
PC berbasis Windows maupun platform Macintosh berbasis Mac OS, semenjak versi
5.0 diterbitkan pada tahun 1993. Aplikasi ini merupakan bagian dari Microsoft
Office System, dan versi terakhir adalah versi Microsoft Office Excel 2007 yang
diintegrasikan di dalam paket Microsoft Office System 2007.
Alasan penggunaan program aplikasi
perkantoran Microsoft excel adalah mengacu pada potensi penggunaan program
komputer non internet yang disampaikan oleh Cabaniss (2003) Perangkat teknologi
komputer non internet spreedsheets / Microsof Excel berpotensi digunakan oleh
konselor untuk tata kearsipan, data organisasi, informasi klien; dan
penelitian. Pencarian dan penggalian potensi lain dari program microsoft excel
untuk layanan bimbingan dan konseling dilakukan. Penggalian potensi ini dilakukan
dengan mencoba mengutak-atik program microsoft excel untuk memahami program ini
lebih dalam. Ada beberapa referensi yang diacu antara lain rajin membaca buku
komputer berkaitan dengan microsoft excel dan mencari sumber dari internet.
Selanjutnya pengembangan aplikasi instrumen
asesmen bimbingan dan konseling ada dua macam, yaitu contoh instrumen tes
berupa pengembangan skala multiple intelegence berbasis komputer untuk
penelusuran bakat minat dan contoh instrumen nontes who am i
·
Instrumen tes
Pengembangan
skala multiple intelegence berbasis komputer untuk penelusuran bakat minat.
Untuk mengembangkan Aplikasi Skala Multiple Intelegence dengan Microsoft Excel,
memerlukan beberapa worksheet atau lembar kerja, antaralain :
1) Lembar
kerja halaman depan
2) Lembar
kerja petunjuk tes
3) Lembar
kerja soal minat
4) Lembar
kerja analisis data minat
5) Lembark
kerja laporan individu minat
·
Instrumen non tes
Instrumen
non tes who am i diberikan untuk sedikit memberikan gambaran individu tentang
diri mereka sendiri. Pengembangan aplikasi instrumen non tes who am i ini
menggunakan :
1) Lembar
kerja halaman kerja
2) Lembar
kerja entri data
3) Lembar
kerja laporan
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Komputer merupakan hasil dari pengembangan
teknologi komunikasi dan informasi yang mampu mempermudah semua pekerjaan
manusia. Jadi dapat diartikan bahwa computer merupakan suatu perantara dalam
mempermudah pencarian informasi dan pemberian informasi atau biasa disebut
dengan komunikasi. Model pemberian informasi bisa berupa presentasi, atau bisa
juga menggunakan web atau internet. Lalu mengenai aplikasi TI yang digunakan
dalam melakukan assesmen BK, guru bk bisa menggunakan microsoft word yang dapat
menjadi alat untuk membuat instrumen dalam melakukan assesmen, seperti angket,
kuisioner dan lain sebagainya. Microsoft Excel atau SPSS dan Access dapat
dijadikan alat untuk mengolah dan menyimpan hasil dari proses pengambilan data
assesmen. Dan juga perangkat lunak lainnya yang dikhususkan untuk membantu
pencapaian tujuan dalam bimbingan konseling bagi guru bimbingan konseling,
seperti ATP, AUM terkomputerisasi dll.
4.2
Saran
Teknologi informasi yang sangat berkembang
sesuai perkembangan zaman inipun hendaknya dapat dimanfaatkan dengan baik bagi
berbagai pihak, khususnya bagi guru bimbingan konseling yang harus mengikuti
perkembangan teknologi berkaitan dengan pelaksanaan layanan bimbingan konseling
ini, agar bimbingan konseling tidak hanya menjadi upaya pendidikan yang kuno,
melainkan menjadi bimbingan konseling modern yang menggunakan aplikasi-aplikasi
teknologi informasi dalam pelaksanaan layanannya. Karena seharusnya guru
bk atau konselor seyogyanya harus memiliki pemahaman dan kemampuan yang
komprehensif dalam menggunakan aplikasi yang berkaitan seperti ATP tersebut.
Atau bahkan penggunaan perangkat teknologi komputer no internet Microsoft
Excel.
REFERENSI
Behan &
Holmes, (1990). Understanding of Information Technologies. Prentice
Hall.
Echols, J.M. & Shadily, H.
(1995). Kamus Inggris Indonesia . Jakarta: PT Gramedia.
Hood, A.B., & Johnson, R.W.,
(1993). Assessment in Counseling: a Guide to the Use Psychological
Assessment Procedures. American Counseling Assocition.
No comments:
Post a Comment