Saturday, 31 March 2018

PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN LINGKUNGAN HIDUP



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup yang kini telah dan semakin marak diterapkan di sekolah adalah bukan mempekerjakan siswa sebagai pekerja di lingkungan sekolah, tetapi membangun jiwa cinta lingkungan, dengan harapan bahwa generasi berikut menjadi generasi yang berbudaya lingkungan dan menjadi sebuah habit bagi semua civitas sekolah.Untuk maksud tersebut, sekolah dan semua stake-holder serta pemerhati lingkungan hidup  melakukan konsistentisasi yang holistik kepada konsumen pendidikan tentang peran lingkungan terhadap keberlangsungan kehidupan di bumi, ancaman terhadap kehidupan dan solusi penyelamatan kehidupan di bumi, serta menjelaskan tentang porsi perhatian sekolah dalam hal ini siswa terhadap ekosistim lingkungan hidup sekitarnya.
Pendidikan Lingkungan Hidup menjadi salah satu mata pelajaran mulok (muatan lokal) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan tetapi dengan perkembangan yang begitu pesat dan kondisi lingkungan yang semakin kian memprihatinkan menjadikan mata pelajaran harus sudah diberikan pada tingkat SD, dengan demikian perlu adanya pendekatan-pendekatan pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar (SD).
Selain itu, pendidikan Lingkungan Hidup juga sangat diperlukan di masyarakat guna  untuk membangkitkan kesadaran manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, proses yang paling penting dan harus dilakukan adalah dengan menyentuh hati. Jika proses penyadaran telah terjadi dan perubahan sikap dan pola pikir terhadap lingkungan telah terjadi, maka dapat dilakukan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan hidup, serta peningkatan keterampilan dalam mengelola lingkungan hidup.
Dalam prakteknya dalam dunia pendidikan perlu didukung dengan berbagai pendekatan pembelajaran. Akan tetapi, tidak semua pendekatan pembelajaan dapat digunakan dalam pembelajaran PLH, hanya beberapa pendekatan yang dapat digunakan seperti pendekatan alam sekitar, pendekatan inquiry atau discovery yang mana siswa bisa langsung terjun ke lapangan untuk setiap pembelajaran guna menghasilkan pembelajaran yang bermakna.

1.2  Rumusan Masalah
1.         Pengertian Pendekatan Lingkungan Alam !
2.         Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup !
3.         Pendekatan Lingkungan dalam Pendidikan Lingkungan Hidup !
4.         Manfaat Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran PLH di SD!
5.         Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Pendekatan Lingkungan Alam !

1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1.         Untuk menjelaskan pengertian Pendekatan Lingkungan Alam.
2.         Untuk menjelaskan pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup.
3.         Untuk memaparkan mengenai Pendekatan Lingkungan dalam PLH.
4.         Agar mengetahui manfaat Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran PLH di SD.
5.         Menjelaskan kekurangan dan kelebihan pembelajaran dengan pendekatan lingkungan alam.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Pendekatan Lingkungan Alam
Mengembangkan suatu perencanaan pembelajaran memerlukan pendekatan tertentu. Pendekatan merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru yang dimulai dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan diakhiri dengan penilaian hasil belajar berdasarkan suatu konsep tertentu, yang prakteknya mencerminkan keaktfan maksimum pada pihak guru dalam mengajar, dan keaktifan maksimum pada siswa dalam belajar.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran berorientasi sswa adalah peran guru bergeser dari menentukan “apa yang akan dipelajari” menjadi “bagaimana menyediakan dan memperkaya  pengalaman belajar siswa”. Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan narasumber lain.
Lingkungan dalam Ensikloppedia Indonesia (1983) adalah segala sesuatu yang ada di luar suatu organisme, meliputi: (1) Lingkungan mati (abiotik), yaitu lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas benda atau faktor alam yang tidak hidup, seperti bahan kimia, suhu, cahaya, gravitasi, atmosfer, dan lainnya, (2) Lingkungan hidup (biotik), yaitu lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri dari organisme hidup, seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Menurut Zaidin (2000) dalam pengertian yang lain lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya.
Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik siswa, jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungan (Khusnin, 2008). Menurut Yulianto (2002) pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar dimana lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan. Sehingga dapat dikatakan lingkungan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.
Adapun beberapa pendapat mengenai pengertian dan konsep pendekatan lingkungan adalah sebagai berikut:
a)    Karli H dan Margaretha (2002: 97), mengatakan bahwa: “pendekatan lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan, dan untuk menanamkan sikap cinta lingkungan”.[4]
a)    Rustaman N (2005:94) mengatakan bahwa “Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar “.
b)    Hadiat (1976:197) mengatakan bahwa: “Pendekatan lingkungan ialah pendekatan melalui lingkungan anak, mendasarkan pelajaran atas keadaan tempat sehari-hari anak-kebun, sawah, hutan, sungai, kampung, industri, alat-alat rumah dan lain sebagainya. Bahan pelajaran disusun atas dasar lingkungan itu”.
d.      Nasution N (2000: 5.26), mengatakan: “Pendekatan lingkungan atau karyawisata adalah pendekatan yang berorientasi pada alam bebas dan nyata, tidak selalu harus ke tempat yang jauh, dapat dilakukan di alam sekitar sekolah”.

Pembelajaran melalui pendekatan lingkungan kini dipopulerkan dengan istilah outbond yaitu suatu program pembelajaran di alam terbuka yang berdasarkan pada prinsip experimential learning yaitu belajar melalui pengalaman langsung. Jadi menggunakan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran adalah memanfaatkan atau menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk keperluan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar dimana lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.

2.2  Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup

Ilmu lingkungan adalah ilmu tentang kenyataan lingkungan hidup, serta bagaimana pengelolaannya agar menjaga dan menjamin kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Landasan dasar dari ilmu lingkungan adalah ekologi yang mengajarkan struktur, interaksi, dan ketergantungan semua komponen dalam kehidupan yang satu dengan yang lainnya. Semua komponen memiliki peran yang sama penting, sehingga eksistensi serta kesejahteraannya harus dipelihara. Secara ekologi, semua komponen tersebut berperan dalam jaring-jaring kehidupan, di mana manusia hanyalah satu di antara ratusan ribu jenis yang ada. Sebagai manusia, kita mempunyai keterbatasan untuk mengerti apa yang sebenarnya dikehendaki oleh setiap individu atau setiap jenis makhluk hidup lainnya.[5]
Menurut Pratomo (2008: 26) bahwa pendidikan lingkungan hidup sangatlah penting. Dengan diberikannya pendidikan ini pada masyarakat, diharapkan munculnya kesadaran agar lingkungan tumbuh dan berkembang dengan baik, untuk selanjutnya terjadi perubahan sikap pandangan serta perilaku terhadap lingkungan. Oleh karena itu, pendidikan lingkungan hidup harus diberikan untuk semua tingkatan dan umur, baik melalui jalur sekolah maupun luar sekolah. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan hidup dan merupakan sarana yangpenting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Pada tahun 1986, pendidikan lingkungan hidup dimasukkan ke dalam pendidikan formal dengan dibentuknya mata pelajaran Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Depdikbud merasa perlu untuk mulai mengintegrasikan PKLH ke dalam semua mata pelajaran. Pada jenjang pendidikan dasar dan menegah (menengah umum dan kejuruan), penyampaian mata ajar tentang masalah kependudukan dan lingkungan hidup secara integratif dituangkan dalam sistem kurikulum dengan memasukkan masalah-masalah kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam hampir semua mata pelajaran. Pendidikan lingkungan hidup dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dalam mencari pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan. Pendidikan lingkungan bertujuan meningkatkan kesadaran dan sensitifitas terhadap lingkungan dan berbagai masalahnya.

2.3  Pendekatan Lingkungan dalam Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendekatan lingkungan berarti mengajak siswa belajar langsung ke lapangan tentang konsep pelajaran. Pendekatan lingkungan berpangkal pada adanya hubungan antara perkembangan fisik manusia dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Belajar melalui pendekatan lingkungan bukan berarti mengeksploitasi terhadap alam, akan tetapi hanya menggunakan jasa alam untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan. 
Joyce dan Weil (2000) mengemukakan ada empat kategori yang penting diperhatikan dalam model mengajar, yakni model informasi, model personal, model interaksi dan model tingkah laku, adapun pejelasannya sebagai berikut :
1.    Model pemrosesan informasi (Information Processing Models) menjelaskan bagaimana cara individu memberi respon yang datang dari lingkungannya dengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah serta penggunaan simbol-simbol verbal dan non verbal. Karena itu model ini potensial untuk digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan yang berdimensi personal dan social
2.    Model personal (Personal Family) merupakan rumpun model pembelajaran yang menekankan kepada proses pengembangkan kepribadian lingkungan siswa dengan memperhatikan kehidupan emosional
3.    Model sosial (Social Family) menekankan pada usaha mengembangkan kemampuan siswa agar memiliki kecakapan untuk berhubungan dengan orang lain sebagai usaha membangun sikap siswa yang demokratis dengan menghargai setiap perbedaan dalam realitas sosial.
4.    Model sistem perilaku dalam pembelajaran (Behavioral Model of Teaching) melalui teori ini siswa dibimbing untuk dapat memecahkan masalah belajar melalui penguraian perilaku kedalam jumlah yang kecil dan berurutan (Syaiful Sagala, 2009 : 180).

Syaiful Sagala, (2009 : 180) mengatakan bahwa gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan alam sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar, perintis gerakan ini antara lain adalah Fr. Finger (1808-1888) di Jerman dengan “heimatkunde” adalah :
a)    Dengan pengajaran alam sekitar, guru dapat memperagakan secara langsung sesuai dengan sifat-sifat atau dasar-dasar pengajaran
b)    Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif atau giat tidak hanya duduk, dengar, dan catat saja.
c)    Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas, yaitu suatu bentuk dengan ciri-ciri :
d)    Suatu pengajaran yang tidak mengenai pembagian mata pengajaran dalam daftar pengajaran, tetapi guru memahami tujuan pengajaran dan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan.
e)    Suatu pengajaran yang menarik minat, karena segala sesuatu dipusatkan atas suatu bahan pengajaran yang menarik perhatian anak dan diambilkan dari alam sekitarnya.
f)     Suatu pengajaran yang memungkinkan segala bahan pengajaran itu berhubungan satu sama lain seerat-eratnya secara teratur
g)    Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi intelektual yang kukuh dan tidak verbalitas.
h)     Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak.

Dalam pembelajaran yang disampaikan kepada siswa menggunakan metode pendekatan alam sekitar akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi, karena siswa dapat belajar langsung ke objek yang sudah ditentukan, contoh kecil nya adalah ketika seorang guru hendak mengajarkan tentang kebersihan lingkungan atau pelestarian lingkungan, dengan pendekatan alam sekitar siswa dapat dibawa langsung ke lapangan misalkan dengan menanam pohon, membuang sampah dilingkungan sekolah, membersihkan pekarangan sekolah, dsb.
Kegiatan tersebut sebetulnya sangat disenangi siswa, karena siswa bisa belajar dengan melihat langsung. Selain itu, pendekatan alam juga dapat membuat siswa seakin dekat dengan alam dan menjaga lingkungan alam sekitarnya. Dengan begitu anak akan lebih bertanggung jawab dalam bertindak terhadap alam.

2.4  Manfaat Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran PLH di SD
Pendekatan lingkungan alam dalam PLH di sekolah dasar mempunyai manfaa-manfaat sebagai berikut :
1.      Guru akan lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran
2.      Efisiensi waktu pembelajaran
3.      Siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
4.      Siswa akan lebih mudah mengerti materi yang disampaikan oleh guru
Adapun beberapa cara pembelajaran lingkungan alam sekitar menurut para ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1990:210) ada beberapa cara teknik atau cara mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu :
a.       Survey
b.      Camping / berkemah
c.       Field Trip / karya wisata

Nasution (1976:197) dalam Habiba (2006) mengatakan pendekatan lingkungan atau karyawisata adalah pendekatan yang berorientasi pada alam bebas dan nyata, tidak harus selalu ke tempat yang jauh tetapi dapat dilakukan di lingkungan alam sekitar kita.
a.       Praktik Lapangan
b.      Mengundang nara sumber
c.       Proyek Pelayanan
d.      Pengabdian kepada masyarakat

2.5  Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Pendekatan Lingkungan Alam
         Kelebihan mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu :
  Lebih menarik dan tidak membosankan
  Hakikat belajar akan lebih bermakna
  Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat
  Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif
  Sumber belajar menjadi lebih kaya
  Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya.
         Kekurangan mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu :
  Volume dan kekuatan suara harus lebih besar, agar dapat ditangkap oleh audiens.
  Guru/dosen harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk memusatkan perhatian audiens.
  Model pembelajaran harus dibuat menarik, variatif
  Sangat tergantung cuaca
  konsentrasi audiens kurang


BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan salah satu bidang ilmu yang termasuk muatan local (mulok) dibanyak lembaga pendidikan di Indonesia. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan hidup dan merupakan sarana yang penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan. Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan salah satu pembelajaran yang sangat penting, sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki lingkungan pada saat ini.

3.2 Saran
Dalam kaitannya menjaga kelestarian lingkungan bukan lah menjadi kewajiban individu melainkan kewajiban kita semua sebagai umat manusia, dengan berbagai upaya yang ditempuh agar lingkungan kita tergaja dengan baik, adalah salah satu upaya yang di bentuk pemerintah dengan Pendidikan Lingkungan Hidup.


No comments:

Post a Comment