BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia
adalah makhluk yang kompleks, kekompleksitasan manusia itu tiada taranya di
muka bumi ini. Manusia lebih rumit dari makhluk apapun yang bisa dijumpai dan
jauh lebih rumit dari mesin apapun yang bisa dibuat. Manusia juga sulit
dipahami karena keunikannya. Dengan adanya hal ini maka sangat diperlukan
mengumpulkan informasi dari setiap individu baik dalam melakukan penelitian
atau untuk membantu mengambil keputusan di masa yang akan datang.
Dalam
mengumpulkan informasi, terdapat beberapa instrumen, yakni Angket atau yang
biasa disebut kuesioner, wawancara, sosiometri, observasi atau lembar pengamatan,
skala penilaian, dan dokumentasi. Disini akan dibahas tentang instrumen angket,
dimana angket itu sendiri sudah banyak di buat dan digunakan dalam proses pengumpulan data.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian angket?
2. Apa fungsi dan tujuan angket?
3. Apa manfaat angket?
4. Sebutkan jenis-jenis angket!
5. Bagaimana cara merancang angket?
6. Berikanlah contoh angket!
1.3 Tujuan Penulisan
Dalam
Bimbingan dan Konseling sangatlah perlu dalam mengumpulkan informasi karena
selain tugas utama dari Bimbingan dan Konseling itu sendiri adalah memberikan
layanan informasi, informasi yang dibutuhkan juga diperlukan dalam rangka
memudahkan pengambilan keputusan suatu masalah di masa yang akan datang. Angket
adalah satu dari sekian banyak instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan
informasi, selain mudah, instrumen ini juga efektif karena waktu yang
dipergunakan dapat kita tentukan sendiri
Tujuan
yang ingin di capai dalam penulisan makalah ini adalah antara lain :
1. Untuk mengetahui dan memahami
tentang pengertian dari angket sebagai salah satu instrumen konseling dalam
proses pengumpulan data.
2. Untuk mengetahui manfaat apa saja
yang diperoleh dalam pengunaan angket
3. Untuk mengetahui jenis angket,
dancara merancang angket
4. Sebagai bahan pembelajaran, agar
dapat membantu dalam proses belajar teman-teman mahasiswa saat perkuliahan.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Angket Menurut Para
Ahli
1. Suroyo anwar(2009:168)
Angket atau kuisioner
merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data fakyual atau opini yang
berkaitan dengan diri responden,yang
dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh
responden.
2. Gantina komalasari,dkk(2011:81)
Angket sebagai suatu alat pengumpul data dalam assessment
non tes,berupa serangkaian yang diajukan kepada responden (peserta didik,orang
tua atau masyarakat).
3. Komalasari(2011:81)
Angket juga dikenal dengan sebuah kuisioner,alat ini secara
besar terdiri dari tiga bagian yaitu:judul angket.pengantar yang berisi
tujuan,atau petunjuk pengisian angket,dan item-item pertanyaan yang berisi
opini atau pendapat dan fakta.
4. Depdikbud(1975)
Angket adalah suatu alat pengumpul data berupa serangkaian
pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban.
5. Ws wingkel(1987)
Angket adalh suatu daftar atau kumpulan
pertanyaan tertulis yang harus dijawab
secara tertulis juga.
6. L .Djumhur(1985)
Angket adalh teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan naraumber
data.
7. Bimo walgito(1987)
Angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus
dijawab atau ikerjakan oleh orang atau orang yang ingin diselidiki atau
responden.
8. Dewa Ketut Sukardi (1983)
Kuisioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang
tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan Angket merupakan
salah satu alat pengumpul data dalam asesmen nontes, yang berupa serangkaian
pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada responden (peserta didik, orang
tua atau masyarakat)
Angket dikenal dengan sebutan kuesioner. Alat asesmen ini
secara garis besar terdiri dari tiga bagian yakni : (1) Judul angket, (2)
Pengantar yang berisi tujuan atau cara pengisian angket dan (3) item item
pertanyaan, bisa juga opini atau pendapat , dan fakta
2.2 Fungsi dan Tujuan Angket
Angket
berfungsi untuk :
1. Mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka
penyusunan program
2. Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan
metode lain
3. Evaluasi program BK
4. Untuk mengambil sampling sikap atau pendapat dari
responden
Kuesioner sebagai alat evaluasi sangat berguna untuk
mengungkap latar belakang orang tua peserta didik maupun peserta didik itu
sendiri, di mana data yang berhasil diperoleh melalui kuesioner itu pada suatu
saat akan diperlukan, terutama apabila terjadi kasus-kasus tertentu yang
menyangkut diri peserta didik.
Tujuan
angket adalah :
Pada
umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran
terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik
sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar
mereka.
Untuk menghimpun sejumlah informasi yang relevan dengan
keperluan bimbingan dan konseling, seperti identitas pribadi peserta didik,
keterangan tentang keluarga, riwayat kesehatan, riwayat pendidikan, kebiasaan
belajar dirumah. Hobi atau informasi lainnya.
Jika konselor memilih angkat sebagai alat asesmen , maka
penentuan responden perlu mendapat perhatian, sebab bila salah, maka informasi
yang dibutuhkan dapat saja diperoleh secara tidak maksimal
2.3 Manfaat Angket
1. Menggali teori-teori dasar dan
konsep yang telah ditemukan oleh para peneliti terdahulu
2. Mengikuti perkembangan penelitian dalam
bidang yang akan diteliti.
3. Memperoleh orientasi yang lebih luas
mengenai topik yang dipilih.
4. Memanfaatkan data sekunder.
5. Menghindari duplikasi penelitian.
2.4 Jenis-jenis Angket
1.
Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan :
a) Angket terbuka (open questionaire),
merupakan bentuk angket yang pertanyaan
atau pernyataannya memberi kebebasan pada reponden untuk
memberikan jawaban dan
pendapatnya sasuai dengan keinginan mereka
b) Angket tertutup (closed
questionaire), adalah angket yang pertanyaan
atau pernyataannya tidak memberi kebebasan pada responden untuk menjawabnya sesuai pendapat atau keinginan
mereka.
c) Angket semi terbuka (semi open
questionaire), yaitu bentuk angket yang
pertanyaan atau pernyataannya berbentuk tertutup, tetapi diikuti pertanyaan terbuka.
2.
Dilihat berdasarkan sumber datanya :
a)
Angket
langsung, yaitu bila angket itu langsung diberikan kepada responden yang ingin diselidiki. Jawaban
diperoleh dari sumber pertama tanpa
menggunakan perantara
b)
Angket
tidak langsung, yaitu apabila angket disampaikan kepada orang lain yang dimintai pendapat tentang kondisi
orang lain. Jawaban tersebut diperoleh
melalui perantara, sehingga jawabannya tidak dari sumber pertama
3.
Dilihat dari strukturnya, angket dapat dibedakan menjadi :
a)
Angket
berstruktur, yaitu angket yang bersifat tegas, konkret dengan pertanyaan atau pernyataan yang terbatas dan
menghendaki jawaban yang tegas dan
terbatas pula
b)
Angket
tidak berstruktur, dipergunakan apabila konselor menginginkan uraian lengkap dari subjek tentang suatu hal,
dimana diminta uraian yang terbuka dan
panjang lebar. Disampaikan dengan mengajukan
pertanyaan bebas.
2.5 Kelebihan Angket
Kelebihan angket
1.
Angket
merupakan metode yang praktis karena dapat dipergunakan untuk data kepada sejumlah responden dalam jumlah
yang banyak dan dalam waktu yang singkat
2.
Merupakan
metode yang ekonomis, dari segi tenaga yang dibutuhkan , antara lain tidak memerlukan kehadiran
konselor.
3.
Setiap
responden menerima sejumlah pertanyaan yang sama.
4.
Pada
angket tertutup, memudahkan tabulasi hasil bagi konselor
5.
Pada
angket terbuka, responden mempunyai kebebasan untuk memberikan keterangan
6.
Responden
memiliki waktu cukup untuk menjawab pertanyaan
7.
Pengaruh
subjektif dapat dihindarkan
8.
Pengisian
angket dapat dibuat anonim, sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab.
2.6 Kekurangan Angket
Kekurangan angket
1. Responden sering tidak teliti dalam
menjawab sehingga ada pertanyaan yang
terlewati (tidak dijawab), padahal sukar diulangin untuk diberikan kembali pada responden
2. Sulit mendapat jaminan bahwa
responden akan memberikan jawaban yang
tepat
3. Penggunaannya terbatas, hanya pada
responden yang bisa membaca dan menulis
4. Pertanyaan dan pernyataan dalam
angket dapat saja ditafsirkan salah oleh
responden,
5. Sulit mendapat jaminan bahwa semua
responden akan mengembalikan angket yang
telah diberikan
2.7 Cara Merangcang Angket
Meskipun
angket banyak digunakan sebagai instrumen pengumpulan data,akan tetapi
penyusunannya perlu mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, agar data yang
diperoleh benar-benar representatif. Langkah-langkah penyusunan angket adalah :
1.
Menentukan
tujuan yang akan dicapai dari penggunaan angket. Misalnya angket disusun dengan tujuan untuk mengetahui
kebiasaan belajar peserta didik dirumah,
ingin mengetahui keterikatan peserta didik terhadap tugas, ingin
mengetahui kondisi keluarga, dan
sebagainya
2.
Mengindentifikasi
variabel yang menjadi materi angket, ,isal presepsi peserta didik tentang pengasuhan orang tua, kebiasaan
belajar. Minat kegiatan ekstrakulikuler,
dan sebagainya. Kemudian di jabarkan dalam kisi-kisi.
3.
Menyusun
kalimat-kalimat pertanyaan atau pernyataan yang mewakili setiap indikator sebagaimana yang telah dijabarkan
dalam kisi-kisi. Untuk menyusun
pertanyaan atau pernyataan dalam angket, beberapa pedoman dibawah ini
perlu diperhatikan konselor :
a) Mengunakan kata-kata yang tidak
mengandung makna ganda (ambigu)
b) Susunan kalimat hendaknya sederhana
tetapi jelas
c) Menghindari pemakaian kata yang yang
tidak ada gunanya
d) Menghindarkan pertanyaan-pertanyaan
yang tidak perlu
e) Mencantumkan kemungkinan jawaban
sesuai dengan kebutuhan data dan
konstruk teori yang
digunakan.
f) Hindarkan kata-kata yang bersifat
sugestif dan kata yang bersifat negatif.
g) Pergunakan kata-kata yang netral,
tidak menyinggung perasaan dan harga
diri responden
4.
Lengkapi
angket dengan identitas responden jika diperlukan, dan pendahuluan, yaitu berupa tujuan angket tersebut, dan
petunjuk pengisian angket tersebut.
5.
Suatu
item jangan menanyakan dua hal sekaligus (pertanyaan ganda) misalnya : “Bidang studi manakan yang anda sukai dan
yang anda tidak sukai?”
6.
Perumusan
angket jangan mengandung petunjuk tentang jawaban yang baik atau mengandung sugesti mengenai jawabai yang ideal. Misalnya
jangan merumuskan “ Apakan anda merasa
senang belajar disekolah” “Apakah orang
tua biasanya memperhatikan belajar anda di rumah” perumusan angket
yang seperti ini membuat siswa cendrung
menjawab “YA” demi melindungi diri sendiri atau orang tuanya. Kedua item ini
seharmusnya dirumuskan dengan “
Bagaimana perhatian orang tua terhadap belajar anda dirumah” “ Bagaimana perasaan anda dalam belajar di sekolah”
7.
Jika
ada item tertentu yang memiliki lanjutan , sebaiknya hal ini dipisahkan menjadi dua bagian. Sebagai contoh “ Apakah
anda kerap tidak masuk sekolah”
(Ya-Tidak). “Kalau Ya, apa sebabnya”
8.
Apabila
ada ada item yang cara menjawabnya erbeda dengan item yang lain, maka harus disertai instruksi yang jelas.
Untuk memperoleh angket dengan hasil baik, maka dapat
dilakukan proses uji coba. Sampel yang diambil dalam uji coba haruslah sampel
dari populasi dimana angket itu akan diberikan. Situasi uji coba juga harus
sama, yaitu apakah angket harus diisi saat itu juga atau boleh dibawa pulang,
dan dikumpulkan kembali pada waktu yang telah ditentukan. Keuntungan yang dapat
diperoleh dengan melakukan uji coba adalah :
1.
Pertanyaan
yang di anggap tidak relevan dapat dihilangkan.
2.
Dapat
diketahui apakah setiap pertanyaan atau pernyataan bisa dimengerti dengan
baik oleh reponden
3.
Apakah
pertanyaan atau pernyataan perdlu diubah
4.
Bisa
diketahui reaksi reponden terhaadap pertanyaan atau pernyataan sensifit, sehingga perlu
diubah atau tidak.
5.
Dapat
diketahui berapa lama pengisisan angket oleh responden
2.8 Langkah Pengadministrasian
Angket
Pengadministrasian angket dalam pelayanan bimbingan dan
konseling memiliki beberapa tahapan yaitu:
1)
tahapan
persiapan, yang meliputi penentuan kelompok responden (bisa peserta didik,
orang tua, atau masyarakat umum), mempersiapkan angket sesuai tujuan dan
membuat satuan layanan asesmen,
2)
langkah
pelaksanaan, yang meliputi memberikan verbal setting(menjelaskan akan
tujuan, manfaat, dan kerahasiaan data), membagikan angket, menjelaskan kapan
waktu pengisian angket, mengumulkan kembali angket setelah selesai diisi, dan
3)
tahapan
penglahan dan analisis hasil, yang meliputi tahap pemeriksaan kelengkapan hasil
angket, dan membuat tabulasi hasil serta melakukan analisis.
2.9Hasil Akhir Angket
No
|
Keterangan
Masalah Angket
|
Hasil
Angket
|
Keterangan
Hasilnya
|
1.
|
Karakter Peduli Lingkungan
|
63 %
|
BAIK
|
2.
|
Karakter Siswa
|
74 %
|
BAIK
|
3.
|
Motivasi Belajar
|
73 %
|
BAIK
|
4.
|
Kedisiplinan Siswa
|
63 %
|
BAIK
|
5.
|
Bimbingan Pribadi
|
73 %
|
BAIK
|
6.
|
Asesmen Bullying
|
60 %
|
CUKUP
|
7.
|
Perilaku Membolos
|
83 %
|
BAIK
|
BAB III
PENUTUP
Kuisioner
atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan
langsung dari sumber data.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan Angket merupakan
salah satu alat pengumpul data dalam asesmen nontes, yang berupa serangkaian
pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada responden (peserta didik, orang
tua atau masyarakat)
Angket dikenal dengan sebutan kuesioner. Alat asesmen ini
secara garis besar terdiri dari tiga bagian yakni : (1) Judul angket, (2)
Pengantar yang berisi tujuan atau cara pengisian angket dan (3) item item
pertanyaan, bisa juga opini atau pendapat, dan fakta.
No comments:
Post a Comment