Saturday, 31 March 2018

ASSESMENT PSIKOLOGI TEKNIK NON-TES ANGKET DI SMA TAMAN SISWA


 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang kompleks, kekompleksitasan manusia itu tiada taranya di muka bumi ini. Manusia lebih rumit dari makhluk apapun yang bisa dijumpai dan jauh lebih rumit dari mesin apapun yang bisa dibuat. Manusia juga sulit dipahami karena keunikannya. Dengan adanya hal ini maka sangat diperlukan mengumpulkan informasi dari setiap individu baik dalam melakukan penelitian atau untuk membantu mengambil keputusan di masa yang akan datang.
Dalam mengumpulkan informasi, terdapat beberapa instrumen, yakni Angket atau yang biasa disebut kuesioner, wawancara, sosiometri, observasi atau lembar pengamatan, skala penilaian, dan dokumentasi. Disini akan dibahas tentang instrumen angket, dimana angket itu sendiri sudah banyak di buat dan digunakan dalam  proses pengumpulan data.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian angket?
2.      Apa fungsi dan tujuan angket?
3.      Apa manfaat angket?
4.      Sebutkan jenis-jenis angket!
5.      Bagaimana cara merancang angket?
6.      Berikanlah contoh angket!

1.3 Tujuan Penulisan
Dalam Bimbingan dan Konseling sangatlah perlu dalam mengumpulkan informasi karena selain tugas utama dari Bimbingan dan Konseling itu sendiri adalah memberikan layanan informasi, informasi yang dibutuhkan juga diperlukan dalam rangka memudahkan pengambilan keputusan suatu masalah di masa yang akan datang. Angket adalah satu dari sekian banyak instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan informasi, selain mudah, instrumen ini juga efektif karena waktu yang dipergunakan dapat kita tentukan sendiri
Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan makalah ini adalah antara lain :
1.      Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian dari angket sebagai salah satu instrumen konseling dalam proses pengumpulan data.
2.      Untuk mengetahui manfaat apa saja yang diperoleh dalam pengunaan angket
3.      Untuk mengetahui jenis angket, dancara merancang angket
4.      Sebagai bahan pembelajaran, agar dapat membantu dalam proses belajar teman-teman mahasiswa saat perkuliahan.

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Angket Menurut Para Ahli
1.   Suroyo anwar(2009:168)
Angket atau kuisioner  merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis  tentang data fakyual atau opini yang berkaitan dengan diri responden,yang  dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh responden.

2.   Gantina komalasari,dkk(2011:81)
Angket sebagai suatu alat pengumpul data dalam assessment non tes,berupa serangkaian yang diajukan kepada responden (peserta didik,orang tua atau masyarakat).

3.   Komalasari(2011:81)
Angket juga dikenal dengan sebuah kuisioner,alat ini secara besar terdiri dari tiga bagian yaitu:judul angket.pengantar yang berisi tujuan,atau petunjuk pengisian angket,dan item-item pertanyaan yang berisi opini atau pendapat dan fakta.

4.   Depdikbud(1975)
Angket adalah suatu alat pengumpul data berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban.

5.   Ws wingkel(1987)
     Angket adalh suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus  dijawab secara tertulis juga.


6.   L .Djumhur(1985)
Angket adalh teknik pengumpulan data yang dilakukan  dengan mengadakan komunikasi dengan naraumber data.

7.    Bimo walgito(1987)
Angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau ikerjakan oleh orang atau orang yang ingin diselidiki atau responden.

8.   Dewa Ketut Sukardi (1983)
Kuisioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan Angket merupakan salah satu alat pengumpul data dalam asesmen nontes, yang berupa serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada responden (peserta didik, orang tua atau masyarakat)
Angket dikenal dengan sebutan kuesioner. Alat asesmen ini secara garis besar terdiri dari tiga bagian yakni : (1) Judul angket, (2) Pengantar yang berisi tujuan atau cara pengisian angket dan (3) item item pertanyaan, bisa juga opini atau pendapat , dan fakta

2.2 Fungsi dan Tujuan Angket
Angket berfungsi untuk :
1. Mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka penyusunan     program
2. Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain
3. Evaluasi program BK
4. Untuk mengambil sampling sikap atau pendapat dari responden
Kuesioner sebagai alat evaluasi sangat berguna untuk mengungkap latar belakang orang tua peserta didik maupun peserta didik itu sendiri, di mana data yang berhasil diperoleh melalui kuesioner itu pada suatu saat akan diperlukan, terutama apabila terjadi kasus-kasus tertentu yang menyangkut diri peserta didik.
Tujuan angket adalah :
Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.
Untuk menghimpun sejumlah informasi yang relevan dengan keperluan bimbingan dan konseling, seperti identitas pribadi peserta didik, keterangan tentang keluarga, riwayat kesehatan, riwayat pendidikan, kebiasaan belajar dirumah. Hobi atau informasi lainnya.
Jika konselor memilih angkat sebagai alat asesmen , maka penentuan responden perlu mendapat perhatian, sebab bila salah, maka informasi yang dibutuhkan dapat saja diperoleh secara tidak maksimal

2.3 Manfaat Angket
1.      Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah ditemukan oleh para peneliti    terdahulu
2.      Mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti.
3.      Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang dipilih.
4.      Memanfaatkan      data sekunder.
5.      Menghindari duplikasi penelitian.

2.4 Jenis-jenis Angket
1. Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan :
a)      Angket terbuka (open questionaire), merupakan bentuk angket yang  pertanyaan atau pernyataannya memberi kebebasan pada reponden  untuk  memberikan  jawaban dan pendapatnya sasuai  dengan  keinginan mereka
b)      Angket tertutup (closed questionaire), adalah angket yang pertanyaan  atau pernyataannya tidak memberi kebebasan pada responden untuk  menjawabnya sesuai pendapat atau keinginan mereka.
c)      Angket semi terbuka (semi open questionaire), yaitu bentuk angket yang  pertanyaan atau pernyataannya berbentuk tertutup, tetapi diikuti  pertanyaan terbuka.
2. Dilihat berdasarkan sumber datanya :
a)      Angket langsung, yaitu bila angket itu langsung diberikan kepada  responden yang ingin diselidiki. Jawaban diperoleh dari sumber  pertama tanpa menggunakan perantara
b)      Angket tidak langsung, yaitu apabila angket disampaikan kepada orang  lain yang dimintai pendapat tentang kondisi orang lain. Jawaban  tersebut diperoleh melalui perantara, sehingga jawabannya tidak dari  sumber pertama

3. Dilihat dari strukturnya, angket dapat dibedakan menjadi :
a)      Angket berstruktur, yaitu angket yang bersifat tegas, konkret dengan  pertanyaan atau pernyataan yang terbatas dan menghendaki  jawaban yang tegas dan terbatas pula
b)      Angket tidak berstruktur, dipergunakan apabila konselor menginginkan  uraian lengkap dari subjek tentang suatu hal, dimana diminta uraian  yang terbuka dan panjang lebar. Disampaikan dengan mengajukan  pertanyaan bebas.

2.5 Kelebihan Angket
Kelebihan angket
1.      Angket merupakan metode yang praktis karena dapat dipergunakan untuk  data kepada sejumlah responden dalam jumlah yang banyak dan dalam  waktu yang singkat
2.      Merupakan metode yang ekonomis, dari segi tenaga yang dibutuhkan ,  antara lain tidak memerlukan kehadiran konselor.
3.      Setiap responden menerima sejumlah pertanyaan yang sama.
4.      Pada angket tertutup, memudahkan tabulasi hasil bagi konselor
5.      Pada angket terbuka, responden mempunyai kebebasan untuk memberikan  keterangan
6.      Responden memiliki waktu cukup untuk menjawab pertanyaan
7.      Pengaruh subjektif dapat dihindarkan
8.      Pengisian angket dapat dibuat anonim, sehingga responden bebas, jujur,  dan tidak malu-malu menjawab.

2.6 Kekurangan Angket
Kekurangan angket
1.    Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan  yang terlewati (tidak dijawab), padahal sukar diulangin untuk diberikan  kembali pada responden
2.    Sulit mendapat jaminan bahwa responden akan memberikan jawaban yang  tepat
3.    Penggunaannya terbatas, hanya pada responden yang bisa membaca dan  menulis
4.    Pertanyaan dan pernyataan dalam angket dapat saja ditafsirkan salah oleh  responden,
5.    Sulit mendapat jaminan bahwa semua responden akan mengembalikan  angket yang telah diberikan

2.7 Cara Merangcang Angket
Meskipun angket banyak digunakan sebagai instrumen pengumpulan data,akan tetapi penyusunannya perlu mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, agar data yang diperoleh benar-benar representatif. Langkah-langkah penyusunan angket adalah :
1.      Menentukan tujuan yang akan dicapai dari penggunaan angket. Misalnya angket  disusun dengan tujuan untuk mengetahui kebiasaan belajar peserta didik dirumah,  ingin mengetahui keterikatan peserta didik terhadap tugas, ingin mengetahui  kondisi keluarga, dan sebagainya
2.      Mengindentifikasi variabel yang menjadi materi angket, ,isal presepsi peserta  didik tentang pengasuhan orang tua, kebiasaan belajar. Minat kegiatan  ekstrakulikuler, dan sebagainya. Kemudian di jabarkan dalam kisi-kisi.
3.      Menyusun kalimat-kalimat pertanyaan atau pernyataan yang mewakili setiap  indikator sebagaimana yang telah dijabarkan dalam kisi-kisi. Untuk menyusun  pertanyaan atau pernyataan dalam angket, beberapa pedoman dibawah ini perlu  diperhatikan konselor :
a)      Mengunakan kata-kata yang tidak mengandung makna ganda (ambigu)
b)      Susunan kalimat hendaknya sederhana tetapi jelas
c)      Menghindari pemakaian kata yang yang tidak ada gunanya
d)     Menghindarkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu
e)      Mencantumkan kemungkinan jawaban sesuai dengan kebutuhan data dan  konstruk teori       yang digunakan.
f)       Hindarkan kata-kata yang bersifat sugestif dan kata yang bersifat negatif.
g)      Pergunakan kata-kata yang netral, tidak menyinggung perasaan dan harga  diri responden
4.      Lengkapi angket dengan identitas responden jika diperlukan, dan pendahuluan,  yaitu berupa tujuan angket tersebut, dan petunjuk pengisian angket tersebut.
5.      Suatu item jangan menanyakan dua hal sekaligus (pertanyaan ganda) misalnya :  “Bidang studi manakan yang anda sukai dan yang anda tidak sukai?”
6.      Perumusan angket jangan mengandung petunjuk tentang jawaban yang baik atau  mengandung sugesti  mengenai jawabai yang ideal. Misalnya jangan  merumuskan “ Apakan anda merasa senang belajar disekolah” “Apakah orang  tua biasanya memperhatikan belajar anda di rumah” perumusan angket yang  seperti ini membuat siswa cendrung menjawab “YA”  demi melindungi diri  sendiri atau orang tuanya. Kedua item ini seharmusnya dirumuskan dengan  “ Bagaimana perhatian orang tua terhadap belajar anda dirumah” “ Bagaimana  perasaan anda dalam belajar di sekolah”
7.      Jika ada item tertentu yang memiliki lanjutan , sebaiknya hal ini dipisahkan  menjadi dua bagian. Sebagai contoh “ Apakah anda kerap tidak masuk sekolah”  (Ya-Tidak). “Kalau Ya, apa sebabnya”
8.      Apabila ada ada item yang cara menjawabnya erbeda dengan item yang lain, maka  harus disertai instruksi yang jelas.

Untuk memperoleh angket dengan hasil baik, maka dapat dilakukan proses uji coba. Sampel yang diambil dalam uji coba haruslah sampel dari populasi dimana angket itu akan diberikan. Situasi uji coba juga harus sama, yaitu apakah angket harus diisi saat itu juga atau boleh dibawa pulang, dan dikumpulkan kembali pada waktu yang telah ditentukan. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan uji coba adalah :
1.      Pertanyaan yang di anggap tidak relevan dapat dihilangkan.
2.      Dapat diketahui apakah setiap pertanyaan atau pernyataan bisa dimengerti  dengan  baik   oleh reponden
3.      Apakah pertanyaan atau pernyataan perdlu diubah
4.      Bisa diketahui reaksi reponden terhaadap pertanyaan atau pernyataan sensifit,  sehingga    perlu diubah atau tidak.
5.      Dapat diketahui berapa lama pengisisan angket oleh responden

2.8 Langkah Pengadministrasian Angket
Pengadministrasian angket dalam pelayanan bimbingan dan konseling memiliki beberapa tahapan yaitu:
1)      tahapan persiapan, yang meliputi penentuan kelompok responden (bisa peserta didik, orang tua, atau masyarakat umum), mempersiapkan angket sesuai tujuan dan membuat satuan layanan asesmen,
2)      langkah pelaksanaan, yang meliputi memberikan verbal setting(menjelaskan akan tujuan, manfaat, dan kerahasiaan data), membagikan angket, menjelaskan kapan waktu pengisian angket, mengumulkan kembali angket setelah selesai diisi, dan
3)      tahapan penglahan dan analisis hasil, yang meliputi tahap pemeriksaan kelengkapan hasil angket, dan membuat tabulasi hasil serta melakukan analisis.


2.9Hasil Akhir Angket

No
Keterangan Masalah Angket
Hasil Angket
Keterangan Hasilnya
1.
Karakter Peduli Lingkungan
63 %
BAIK
2.
Karakter Siswa
74 %
BAIK
3.
Motivasi Belajar
73 %
BAIK
4.
Kedisiplinan Siswa
63 %
BAIK
5.
Bimbingan Pribadi
73 %
BAIK
6.
Asesmen Bullying
60 %
CUKUP
7.
Perilaku Membolos
83 %
BAIK

  

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kuisioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan Angket merupakan salah satu alat pengumpul data dalam asesmen nontes, yang berupa serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada responden (peserta didik, orang tua atau masyarakat)
Angket dikenal dengan sebutan kuesioner. Alat asesmen ini secara garis besar terdiri dari tiga bagian yakni : (1) Judul angket, (2) Pengantar yang berisi tujuan atau cara pengisian angket dan (3) item item pertanyaan, bisa juga opini atau pendapat, dan fakta.




No comments:

Post a Comment